Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Variatif, Kemungkinan BI Jaga Rupiah

Kompas.com - 20/09/2013, 07:26 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah kembali diuji kekuatannya di akhir pekan ini, Jumat (20/9/2013) ini, setelah menguat dan sempat menyentuh level Rp 10.000-an per dollar AS pada Kamis (19/9/2013). Tekanan diperkirakan akan kembali datang dan diduga Bank Indonesia bersiap masuk ke pasar bila diperlukan.

Hasil sidang Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) di Amerika Serikat, dinilai juga turut mempengaruhi laju pergerakan rupiah yang akhirnya kembali menghijau. Menurut riset Trust Securities, keputusan Bank Sentral AS (The Fed) memperpanjang stimulus dan masih bertahannya tingkat suku bunga rendah di Amerika, memberikan penilaian bahwa pasokan dollar AS di pasar masih akan bertambah dan berakibat pada pelemahan greenback.

Sentimen ini, berdasarkan riset itu, akan berimbas positif pada laju mata uang Asia. Keputusan The Fed akan membuat permintaan terhadap dollar AS yang kerap disebut sebagai save heaven itu berkurang, sehingga pasar mata uang Asia diperkirakan bakal memanfaatkannya untuk mendulang rebound.

Pada perdagangan Jumat, laju rupiah diperkirakan akan melewati target resisten di level Rp 11.455 per dollar AS. Rentang rupiah diperkirakan berada di kisaran Rp 11.253-11.288 per dollar AS.

Posisi dollar AS semalam sedikit pulih terhadap sebagian besar rival utamanya, namun masih terlihat lemah. Seperti dikutip riset Monex Investindo Futures, indeks dollar AS yang merupakan ukuran pada mata uang AS terhadap enam rival utamanya, posisinya naik menjadi 80,12 dari level terendah pada Rabu (18/9/2013) di 80,08 ketika indeks turun ke level terendah dalam tujuh bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com