Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu: Inflasi September Cukup Rendah

Kompas.com - 24/09/2013, 16:39 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan memperkirakan pada September ini tetap terjadi inflasi. Hal ini berbeda dengan proyeksi Bank Indonesia (BI) yang memperkirakan kemungkinan terjadi deflasi.

Menteri Keuangan Chatib Basri menjelaskan kemungkinan September 2013 masih akan tetap inflasi, meski akan lebih rendah dibanding Juli dan Agustus. "Perkiraan saya masih di bawah 1 persen, mungkin bisa di bawah 0,5 persen inflasi," kata Chatib saat ditemui selepas rakor bulanan BI di kantor BI Jakarta, Selasa (24/9/2013).

Chatib menambahkan, penurunan kecenderungan angka inflasi September ini karena disebabkan tekanan terhadap imbas kenaikan BBM bersubsidi sudah mulai menurun. Begitu juga dengan tekanan terhadap volatile food, sehingga kontribusi terhadap inflasi di bulan ini akan sedikit menyusut dibanding dua bulan sebelumnya.

Khusus untuk tekanan terhadap volatile food, pemerintah sudah berkomitmen untuk melakukan impor bahan pangan demi menstabilkan harga di pasar. "Berarti pressure di inflasinya sudah tidak ada lagi. Itu sebabnya BI berani datang dengan angka itu (deflasi)," jelasnya.

Sekadar catatan, pihak BI memperkirakan pada akhir September 2013 ini kemungkinan bisa terjadi deflasi. Meski BI tidak memberikan angka deflasinya tersebut.

"Inflasi sepertinya rendah, bahkan bisa saja deflasi. Kami melihat bahwa pada September ini, tingkat inflasi dapat kembali sesuai pola historisnya. Kalau itu bisa terjadi, artinya ada satu isu yang bisa tertangani," kata Gubernur BI, Agus Martowardojo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com