Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPS Tegaskan Inflasi September Akan Lebih Kecil

Kompas.com - 25/09/2013, 11:48 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi September ini akan lebih rendah dari bulan sebelumnya. Hal ini disebabkan pengaruh dari harga komoditas dan kenaikan harga BBM bersubsidi sudah mulai berkurang.

Kepala BPS Suryamin mengatakan, pihaknya selalu menghitung 20 harga komoditas di pasar. Dari sejumlah komoditas itu, terdapat 8 komoditas yang mengalami penurunan.

"Jadi masih ada harga komoditas yang naik, seperti harga kedelai dan beras. Tapi inflasinya di bulan ini akan lebih kecil. Apakah deflasi atau inflasi, kita tunggu karena minggu ini masih ikut andil," kata Suryamin, Rabu (25/9/2013).

Ia menambahkan, untuk mencapai inflasi yang stabil ini pemerintah memang sudah berusaha untuk menstabilkan harga, baik bawang merah, bawang putih, cabai hingga daging sapi. Sementara itu untuk harga emas, pemerintah tidak bisa mengontrol karena berkaitan dengan permintaan pasar dan pasokan yang ada.

Suryamin juga memperkirakan inflasi September ini akan lebih kecil karena dampak dari kenaikan harga BBM bersubsidi sudah mulai berkurang. Sementara harga komoditas juga sudah mulai menurun, meski belum mayoritas di semua komoditas.

"Jadi ini kita tunggu faktor supply dan demand saja. Upayanya adalah menjaga pasokan. Impor pun pada saat membutuhkan tapi saat tertentu saja. Jangka menengah dan panjang juga harus diperkuat produksi dalam negerinya. Jadi kalau kita ingin capai inflasi yang stabil harus kita upayakan," jelasnya.

Sekadar catatan, Menteri Keuangan Chatib Basri menjelaskan kemungkinan September 2013 masih akan tetap inflasi, meski akan lebih rendah dibanding Juli dan Agustus. "Perkiraan saya masih di bawah 1 persen, mungkin bisa di bawah 0,5 persen inflasi," kata Chatib.

Bahkan Bank Indonesia memperkirakan pada September mengalami deflasi, sebagaimana diungkapkan oleh Gubernur BI, Agus Martowardojo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com