Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidak BUMN Perikanan di Ambon, Dahlan Geleng Kepala

Kompas.com - 26/09/2013, 13:04 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan hari ini melakukan kunjungan kerja ke Ambon, Maluku. Dahlan sempat geleng-geleng kepala saat melakukan kunjungan ke salah satu anak BUMN, PT Perikanan Nusantara Cabang Ambon.

"Saat meninjau BUMN ikan ini, Dahlan melihat proses perawatan kapal hingga kondisi bangunan. Saat memantau kondisi bangunan, Dahlan menggeleng-gelengkan kepala karena ada bangunan yang tidak terawat," kata Kepala humas Kementerian BUMN Faisal Halimi dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (26/9/2013).

Ia menjelaskan, BUMN Perikanan ini berlokasi di tepi teluk Ambon. Meski di bidang perikanan, BUMN ini memiliki unit usaha di dok kapal, pengolahan ikan hingga penangkapan ikan laut seperti cakalang dan tuna. BUMN Perikanan ini sempat berhenti beroperasi sekitar tujuh tahun karena konflik berkepanjangan dan masalah pengelolaan. Bahkan sempat dinyatakan telah sakit parah secara korporasi.

Ia menambahkan, saat Dahlan awal-awal menjadi Menteri BUMN, memang BUMN perikanan ini mengalami kondisi yang sulit. Namun Dahlan ingin agar BUMN tersebut bisa hidup secara pelan-pelan, meski pemerintah tidak mau memberikan suntikan dana. Caranya dengan membawa tenaga ahlo dari Korea dan secara perlahan-lahan ada alih teknologi dan secara pelan-pelan sudah bisa menangkap ikan dan bisa ekspor ikan.

"Saya memang tidak izinkan suntikan dana ke BUMN perikanan ini. Sebab kalau disuntik, praktis mati. Jadi sambil cari uang untuk bayar gaji, juga persiapan cari ikan," katanya.

Saat mengunjungi BUMN Perikanan ini, Dahlan didampingi oleh Kepala Perikanan Nusantara Cabang Ambon Ferdinand Wenno. Dahlan diajak melihat proses perawatan kapal, mengelilingi gedung hingga melihat pengolahan ikan hasil tangkapan.

Ferdinand menjelaskan secara korporasi, BUMN Perikanan ini mulai beroperasi tahun 2008. Saat ini, Cabang Ambon mampu menangkap ikan dan memprosesnya menjadi ikan beku hingga 7 ton per hari. Ikan ini masih diproduksi untuk kebutuhan dalam negeri.

"Hingga bulan ini laba bersih sudah Rp 1,5 miliar tapi akhir tahun bisa Rp 2,7 miliar. Tahun sebelumnya Rp 1,6 miliar. Kontribusi pendapatan masih dari ikan terus," kata Ferdinand.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com