Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Latar Belakang Nama NAM Air

Kompas.com - 26/09/2013, 19:11 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Direktur Sriwijaya Air, Chandra Lie, mengungkap alasan mengapa anak usaha Sriwijaya Air yang juga bergerak di jasa penerbangan diberi nama NAM Air.

"NAM, ini nama orang tua saya. Orang tua inilah yang membesarkan kami, membesarkan keenam bersaudara ini. Jadi kami ingin membesarkan beliau, menghargai beliau yang membesarkan kami," kata Chandra dalam Grand Launching NAM Air di Ballroom XXI, Jakarta Teater, di Jakarta, pada Kamis (26/9/2013).

Chandra mengatakan, NAM Air akan melengkapi dan mengiringi kiprah Sriwijaya Air dalam merajut 17.000 pulau di seluruh Indonesia. Bahkan NAM Air akan diproyeksikan untuk penerbangan ke wilayah yang lebih dalam.

Meski belum mengantongi ijin Air Operator Certificate (AOC) dari Kementerian Perhubungan, pihaknya optimis NAM Air dapat melakukan penerbangan perdana pada 2 Oktober 2013, dengan menggunakan Boeing 737-500.

Sampai saat ini NAM Air baru menyelesaikan tahap kedua dalam sertifikasi maskapai komersial. Padahal sesuai dengan ketentuan, UU No 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, maskapai harus menyelesaikan lima tahap sehingga bisa beroperasi.

Artinya, terhitung sejak hari peluncuran hingga target penerbangan perdana, waktu yang dimiliki NAM Air untuk mengurus semuanya, tinggal hitungan hari.

"Tim kami bekerja siang malam selesaikan dokumen. Kami berupaya maksimal untuk memenuhi kewajiban kami sebelum 1 Oktober 2013," kata President Director, Jeferson Jauwena, ketika ditanya kesiapan penerbangan perdana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com