Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

September Deflasi, Inflasi Tahun Ini Bisa 8,7 Persen

Kompas.com - 01/10/2013, 20:08 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom Bank Danamon, Anton Gunawan memprediksi inflasi Indonesia sampai akhir tahun 2013 ini, berada di kisaran 8,7 persen. Hal itu melihat deflasi neraca perdagangan Agustus 2013.

Ia memperkirakan, jika deflasi yang terjadi pada bulan September ini dibarengi dengan insentif pemerintah yang berorientasi ekspor maka, inflasi sampai akhir tahun tak akan menyentuh 9 persen.

"BI kan awalnya 7,2 persen, tapi jadi 9,8 persen. Tadi (BPS rilis) deflasi 0,35 persen. Kemungkinan forecast 8,7-9 persen. Sangat tergantung bulan Desember. Diharapkan, tidak ada lagi shock yang akan membuat inflasi jadi naik," kata dia di Jakarta, Selasa (1/10/2013).

Sebagai informasi, selain merilis bahwa September 2013 ini terjadi deflasi,  Badan Pusat Statistik (BPS) pagi ini juga melansir neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus tipis 132,4 juta dollar AS.

Kepala BPS Suryamin, mengatakan, surplus tersebut diperoleh dari neraca perdagangan ekspor yang mencapai 13,16 miliar dollar AS dan impor yang mencapai 13,03 miliar dollar AS.

Menurut Anton, pemerintah harus menghemat stimulus. Kalaupun perlu memberikan insentif, seharusnya prioritas pada sektor yang meningkatkan kinerja ekspor. "Pajak barang mewah juga ditingkatkan. Kategori barang mewah termasuk rumah atau apartemen tentunya," ucap Anton.

Dengan kondisi demikian, Anton memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dibawah 6 persen. "Sekitar 5,6-5,8 persen pada 2013 dan 5,8-5,9 persen pada 2014," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com