"Pramugari dan pilot kami sudah terlatih dan sangat menghargai bagaimana cara menangani penumpang," kata Corporate Secretary Lion Air, Ade Simanjuntak, dalam surat elektronik yang diterima Kompas.com, Selasa (1/10/2013).
Menurut Ade, pilot dan pramugari pesawat JT775 sudah menanggapi dan meminta penumpang agar bersabar, dan menjelaskan bahwa setelah take-off, pendingin udara (AC) akan semakin terasa dingin.
Sebelumnya, Senin siang lalu, penumpang pesawat tujuan Jakarta tersebut mengeluh lantaran AC tidak terasa dingin. Mereka pun meminta untuk turun dari pesawat. Dari keterangan salah seorang penumpang, Jekson Wenan, komplain penumpang tidak mendapat respons dari awak kabin.
Akibatnya, salah seorang penumpang membuka paksa pintu darurat. Ketika dikonfirmasi mengenai kejadian tersebut, Ade mengatakan bahwa pintu darurat tidak boleh dibuka sembarangan. Pintu darurat hanya boleh dibuka oleh kru pesawat yang sudah memiliki sertifikasi untuk membuka pintu pesawat.
"Adapun penumpang yang duduk di emergency exit telah diberi tahu sebelumnya kapan harus membuka dan bagaimana membukanya. Salah satu diantaranya adalah apabila ada aba-aba dari awak pesawat. Hal ini jelas melanggar karena tidak ada aba-aba dari awak pesawat," ucapnya.
Akibat aksi buka paksa pintu darurat, keberangkatan pesawat JT775 mengalami penundaan (delay) lebih panjang, yakni sekitar 4 jam. Sesuai jadwal, pesawat tersebut seharusnya sudah lepas landas dari Bandara Sam Ratulangi pada pukul 09.54 Wita.
"Meskipun hal ini bukan instruksi dari kru kami untuk membuka pintu dan mengakibatkan delay yang berkepanjangan, kami tetap memberikan ganti rugi kepada penumpang sesuai dengan PM 77. Kami pun bersedia mengirimkan pesawat pengganti untuk meminimalkan waktu delay," tutur Ade.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.