Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom: Jangan Terlalu Pikirkan Pemerintah AS "Shutdown"

Kompas.com - 04/10/2013, 14:48 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti menegaskan Indonesia sebaiknya jangan terlalu memikirkan masalah terhentinya pemerintah Amerika Serikat (AS).

Sebaliknya, pekerjaan rumah (PR) domestik lah yang harus dibereskan. "Kita juga jangan terlalu pusing ngurusin shutdownnya AS. Sementara shutdown itu kan sesuatu yang tidak bisa kita apa-apain. Lebih baik kita fokus ke apa yang harus dilakukan," kata Destry ketika ditemui dalam publikasi laporan Bank Dunia Indonesia Economic Quarterly, Jumat (4/10/2013).

Destry menjelaskan shutdown yang dilakukan oleh pemerintah AS tentu akan berimbas pada koreksi perekonomian AS. Selain itu, Destry melihat akan ada pula kontraksi atau penurunan pengeluaran pemerintah AS.

Dalam hal ini, ia memandang dalam jangka pendek isu tapering tidak menjadi hal yang mengkhawatirkan. Meskipun demikian, bila keadaan di AS tidak kunjung pulih maka dalam jangka menengah atau panjang akan berpengaruh terhadap ekspor RI.

"Kalau bicara jangka menengah dan panjangnya ini akan membawa problem di ekonomi kita. Karena kalau ekonomi AS nggak pulih-pulih juga berarti kan ekspor kita kesana juga akan terhambat. Bagaimanapun juga AS masih negara terbesar ketiga tujuan ekspor kita," ujar Destry.

Sebagai langkah antisipasi, Destry mengungkapkan dua hal. Pertama, jangan ada kekhawatiran di pasar modal. Hal ini karena menurutnya RI masih memiliki prospek pertumbuhan. Kedua, RI harus fokus pada PR domestik yang masih harus dituntaskan.

"Kita fokus saja ke apa yang harus dilakukan. Tetap perkuat pasar kita. Financial weakening juga harus tetap jalan. OJK tetap dengan segala paketnya untuk menambah likuiditas di pasar modal. BI juga dengan kebijakannya menjaga likuiditas jangan sampai squeezed lagi. Selain itu, cadangan devisa juga harus dinaikkan," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com