Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Alami Krisis Pangan?

Kompas.com - 27/10/2013, 17:30 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Oxfam untuk Koalisi Rakyat Kedaulatan Pangan (KRKP) Said Abdullah menyatakan Indonesia saat ini sudah rawan pangan akibat banyaknya komoditas penting yang diimpor.

"Menurut saya Indonesia sudah mengalami kerawanan pangan. Tidak terasa. Kita tidak sadar apa yang di depan meja itu berasal dari luar," kata Said dalam diskusi di Cikini, Jakarta, Minggu (27/10/2013).

Said menuturkan, pada tahun 2011, neraca perdagangan komoditas pangan Indonesia mengalami defisit hingga menembus angka 6 juta dollar AS. Dari berbagai komoditas pangan itu, tiga komoditas yang menjadi penyumbang defisit terbesar, yaitu beras, gandum dan jagung.

Menurut Said, saat ini lima komoditas utama masyarat Indonesia, yaitu beras, jagung, gula, daging, dan kedelai, diimpor dari luar negeri. Indonesia, kata Said, masih beruntung karena kelima komoditas tersebut masih stabil di pasar internasional. "Baru kedelai saja yang kemarin bergejolak," ucapnya.

Sementara itu, profesor dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa memprediksi jika tren itu berlanjut dan dibiarkan, krisis pangan akan terjadi pada pertengahan pemerintahan mendatang.

"Menurut perhitungan kami, 2014 ini masih aman," katanya. Membantah teori keunggulan komparatif yang dicetuskan David Ricardo, Andreas berpendapat jika negara ingin maju, ia seharusnya memproduksi semua komoditas, terutama komoditas pangan.

Pemerintah seharusnya fokus pada komoditas pangan, kata Andreas, karena komoditas ini menempati posisi terpenting dalam sebuah negara.

"Ketergantungan sebuah negara akan pangan, bila terjadi fluktuasi harga, kemudian impor kita besar, ekonomi akan kolaps," ujarnya.

Reformasi 1998 di tanah air, kata Andreas, juga dipicu adanya krisis beras di berbagai daerah yang kemudian meletup di tingkat pusat. Begitu juga dengan terjadinya revolusi di Timur Tengah yang diakibatkan adanya krisis pangan. "You control food, you control people," katanya.

Ia pun mencontohkan pemerintah Amerika Serikat yang tidak segan menggelontorkan dana besar-besaran bagi para petaninya, terutama dalam hal menstabilisasi harga pangan. Indonesia, kata Andreas, seharusnya mencontoh AS yang dianggap sebagai model terbaik dalam mewujudkan kedaulatan pangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Bandara Ditutup Smentara Akubat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

7 Bandara Ditutup Smentara Akubat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

Whats New
Harga Bahan Pokok Rabu 1 Mei 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Rabu 1 Mei 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Emiten Kendaraan Listrik VKTR Catat Pendapatan Bersih Rp 205 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Kendaraan Listrik VKTR Catat Pendapatan Bersih Rp 205 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Cek Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024

Cek Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024

Whats New
Harga BBM Shell per 1 Mei 2024 Naik, Cek Rinciannya!

Harga BBM Shell per 1 Mei 2024 Naik, Cek Rinciannya!

Whats New
Satgas Judi 'Online' Belum Mulai Bekerja, Pemerintah Masih Susun Formula

Satgas Judi "Online" Belum Mulai Bekerja, Pemerintah Masih Susun Formula

Whats New
Penyaluran Kredit Ultramikro Capai Rp 617,9 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Ultramikro Capai Rp 617,9 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Whats New
[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com