Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asuransi Bosowa Periskop Raih Suntikan Modal

Kompas.com - 20/11/2013, 18:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com
- PT Bosowa Corporindo akan menyuntikkan modal kepada anak usahanya, yaitu PT Asuransi Bosowa Periskop guna mendorong agar perusahaan asuransi itu bisa berkembang.

Direktur Bosowa Corporindo, Sadikin Aksa mengatakan, perseroan akan terus memperkuat bisnis di sektor keuangan dengan terus mendorong pertumbuhan bisnis masing-masing sektor bisnis di jasa keuangan.

“Kali ini kami akan meningkatkan modal bagi Asuransi Bosowa Periskop, dan kami targetkan pada tahun depan modal mencapai Rp100 miliar,” kata Sadikin dalam keterangan resminya, Rabu (20/11/2013).

Sadikin menambahkan, pihaknya optimistis bisnis asuransi yang dijalankan mampu mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi di tengah aturan dari regulator yang semakin ketat. Hal ini membuktikan perusahaan asuransi yang ada dalam grupnya mampu terus mengembangkan diri dengan pertumbuhan yang cepat dan sehat.

Melalui penyuntikan modal itu, Asuransi Bosowa Periskop diharapkan bisa memaksimalkan pasar investor ritel di asuransi yang masih sangat rendah. Menurut Sadikin, masyarakat yang memiliki asuransi saat ini masih kurang dari 5 persen jika dibandingkan dengan populasi 240 juta jiwa.

Di sisi lain, kelas menengah yang didorong oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia terus meningkat, bahkan diperkirakan jumlah kelas menengah Indonesia akan menjadi 140 juta pada 2020.

Sementara itu, President Director Asuransi Bosowa Periskop Frits Salawati mengatakan perolehan premi Asuransi Bosowa Periskop sampai akhir tahun 2013 ditargetkan sebesar Rp 150 miliar atau diperkirakan tumbuh 45,63 persen dibanding posisi akhir 2012 yang masih Rp 103 miliar.

“Target pertumbuhan premi ini lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan industri yang hanya 12 persen-15 persen dalam setahun,” kata Frits.

Peningkatan juga terlihat pada aset, di mana pada periode September 2013, total asset menanjak 41 persen menjadi Rp187,41 miliar dari posisi September 2012 yang masih Rp133,26 miliar.

Frits menjelaskan pertumbuhan premi ini seiring diversifikasi bisnis perusahaan dari sebelumnya yang menyasar sektor korporasi, kini mulai mengembangkan bisnis ke sektor ritel melalui produk health insurance atau asuransi kesehatan. Saat ini pihaknya sudah bekerjasama dengan sekitar 800 rumah sakit dan klinik kesehatan di seluruh Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com