"Di forum ini saya yakini ada debat dengan diskusi yang baik karena yang hadir politisi, ekonom, dan bisnis, dan pejabat pemerintahan. Saya harap isu ekonomi ini dibahas jangan terlalu banyak retorika, karena yang diperlukan adalah kebijakan, strategi, dan tindakan nyata," ungkap SBY, di Jakarta Convention Center, di Jakarta, Rabu (26/11/2013).
Dengan demikian, lanjut dia, jika suatu saat ekonomi Indonesia bergejolak, dampaknya tidak terlalu besar. SBY juga menyampaikan bahwa dirinya yakin Indonesia bisa mengatasi krisis pada tahun 2013 ini. Hal itu ia sampaikan melihat Indonesia sudah cukup teruji dengan pengalaman krisis pada 2005, 2008 dan 2009.
Namun, ia berharap agar krisis 1998 yang sangat memukul perekonomian Indonesia, tak lagi terulang. "Kalau 2005, 2008, 2009 kita berhasil meminimalkan dampak global ke Indonesia, saya yakin gejolak ekonomi terkini bisa kita atasi pula," lanjutnya.
"Saya dengarkan seksama pidato CEO Kompas, Pak Agung, yang menggambarkan bagaimana jalan yang ditempuh suatu bangsa agar maju. Terus pidato Pak Gatot (Dirut BNI) yang melihat sekaligus mengkritisi utamanya hambatan yang dijumpai di sana-sini. Menurut saya, ini berharga untuk jadi referensi apa yang mesti kita lakukan di tahun mendatang dan dasawarsa mendatang," pungkasnya.
Sebelumnya, CEO Kompas Gramedia Agung Adi Prasetyo menyampaikan delapan kunci menjadi bangsa besar, menjadi negara dengan ekonomi kuat. Sementara itu, Dirut BNI Gatot M Suwondo menuturkan, hambatan-hambatan ekonomi yang terkait kebijakan Rencana Wilayah Tata Ruang (RTRW) yang berdampak terhadap percepatan pembangunan infrastruktur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.