Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom Nilai Kebijakan Bank Indonesia "Joko Sembung"

Kompas.com - 27/11/2013, 17:13 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom Universitas Gadjah Mada A Tony Prasetyantono menilai kebijakan Bank Indonesia (BI) yang hanya menargetkan pertumbuhan kredit perbankan tahun depan 15-17 persen kontradiktif dengan target pertumbuhan ekonominya.

BI sendiri menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan bisa mencapai 6 persen. "BI ini mau yang mana. Lupa kalau dua hal itu bertolak belakang. Artinya kalau pertumbuhan kredit hanya 15 persen, maka pertumbuhan ekonomi hanya 5,3 persen. Padahal BI ingin agar pertumbuhan ekonomi mencapai 6 persen," kata Tony ditemui di sela-sela Kompas 100 CEO Forum, di JCC, Jakarta, Rabu (27/11/2013).

Dia menyatakan, pertumbuhan kredit sebesar 15 persen terlalu rendah, tapi 20 persen terlalu tinggi. "Target realistisnya untuk pertumbuhan kredit adalah 18 persen. Kita juga heran kok targetnya Joko Sembung, tidak nyambung," katanya.

Dia memahami, langkah BI mengetatkan kredit bertujuan untuk memperkecil defisit transaksi berjalan. Namun, di sisi lain perbankan masih butuh tumbuh. Sehingga BI seharusnya tetap bergairah mendorong.

"Tapi kalau saran BI dituruti itu konflik dengan target pertumbuhan ekonomi yang dia buat sendiri," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com