Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Performa Ekonomi di Negara Anggota ASEAN Dinilai Kuat

Kompas.com - 04/12/2013, 16:10 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ekonom memandang performa ekonomi Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya tergolong kuat, khususnya dalam menghadapi situasi ekonomi global.

Ekonom ASEAN dari HSBC Su Sian Lim menyatakan, kuatnya performa tersebut ditopang oleh beberapa hal, salah satunya adalah besarnya permintaan domestik. Meskipun begitu, masih ada beberapa pekerjaan dalam negeri yang masih harus dibenahi.

"Adanya permintaan domestik yang besar dan tingkat pengangguran yang relatif rendah memberikan keuntungan baik dari sisi ritel dan belanja rumah tangga maupun sektor bisnis. Meskipun demikian, masih ada beberapa pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah negara masing-masing karena ada pengaruh tekanan global," kata Su Sian pada acara HSBC Global Economic Outlook 2014, Rabu (4/12/2013).

Su Sian mengapresiasi berbagai langkah yang telah dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) dan pemerintah dalam merespons tekanan ekonomi. BI, kata dia, telah mengambil berbagai kebijakan guna merespons tekanan makroekonomi dan meminimalkan kerentanan kondisi ekonomi saat ini, seperti menaikkan suku bunga acuan.

"Langkah-langkah BI yang diiringi dengan kebijakan fiskal yang dilakukan pemerintah melalui Kementerian Keuangan bertujuan mempersempit defisit neraca transaksi berjalan, mengendalikan nilai tukar, menahan inflasi, serta mempertahankan cadangan devisa. Harus diakui juga, penyesuaian harga BBM pada bulan Juni 2013 telah membantu mengurangi defisit neraca transaksi berjalan," ujarnya.

Terkait kebijakan pengurangan stimulus moneter atau tapering off oleh The Fed, Su Sian menilai hal itu akan memberi keseimbangan baru dalam segi moneter di kawasan Asia Tenggara. Kebijakan itu, kata dia, tentu akan berdampak pada masuk keluarnya arus modal dan nilai tukar.

"Mata uang ASEAN memang peka terhadap langkah-langkah The Fed. Kebijakan pengetatan quantitative easing oleh The Fed bisa memberikan keseimbangan baru dalam hal moneter di kawasan ASEAN," ungkap Su Sian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com