Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Sesi, IHSG Melorot Tinggalkan Level 4.200

Kompas.com - 06/12/2013, 09:13 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - 
  Indeks Harga Saham Gabungan  Jumat (6/12/2013) masih melanjutkan pelemahannya, pada awal sesi saja sudah melorot meninggalkan level 4.200.

Hingga sekitar pukul 09.00 IHSG turun 24,52 poin atau 0,58 persen ke posisi 4.192,38. Sebanyak 50 saham turun, 16 saham naik, dan 51 saham stagnan.

Analis memperkirakan, pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia masih tertekan di perdagangan akhir pekan ini. Investor disarankan untuk memilih saham-saham yang sudah jenuh jual dan berpotensi naik dalam jangka pendek. Spekulasi pengurangan stimulus moneter semakin kuat, menekan bursa saham global sejak awal pekan ini.

Bursa Wall Street kembali turun pada penutupan semalam waktu Indonesia. Indeks Dow Jones Industrial Average dan S&P500 sama-sama melemah 0,43 persen dan Indeks Komposit Nasdaq turun 0,12 persen.

Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup turun 24,41 poin (0,58 persen) ke level 4.216,89 dengan jumlah transaksi sebanyak 6,8 juta lot atau setara dengan Rp 3,9 triliun. Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih di pasar reguler sebesar Rp 533 miliar dengan saham yang paling banyak dijual antara lain TLKM, ASII, BBRI, BBNI dan BBCA.  Mata uang rupiah terapresiasi ke Rp 11.965 per dollar AS.

Secara teknikal, menurut riset KDB Daewoo Securities Indonesia, penurunan IHSG berhasil mendekati buying area di mana terdapat gap 4.072 dan 4.191, sehingga rekomendasi buy on weakness merupakan trading plan yang dilakukan saat ini.

Stochastic menurun namun masih berada di normal area, volume menurun, sehingga untuk hari ini diperkirakan akan melemah terbatas. Dengan support 4.072 dan resistance 4.353. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah ASGR, BBKP dan JSMR.

Sedangkan riset Asjaya Indosurya Securities memroyeksikan rentang IHSG hari ini di 4.170-4.264. Secara teknikal IHSG masih memiliki potensi untuk mengalami penurunan hingga level 4.170 dan support kuat berada pada 4.147.

Resistance yang harus digapai saat ini berada pada 4.310, supaya pola IHSG masih terjaga dalam area sideways maka support pada 4.147 tersebut dilarang keras untuk dijebol, karena akan memberatkan kenaikan lanjutan.

"Jika kita lihat dari chart, Stochastic masih menukik kebawah, RSI melandai turun, MACD juga memberikan dukungan menuju arah turun. Namun yang memberikan sisi positif adalah candle sudah mencicipi lowerband dari bollingerband dan tidak ditembus, maka ada sedikit peluang untuk reversal (indikasi teknikal rebound). Untuk sementara ini sebaiknya fokus pada saham saham yang memiliki potensi reversal untuk naik paling cepat saja," sebutnya.

Saham-saham yang bisa dicermati ISAT, EXCL, ANTM, AKRA, ADRO, KAEF, SMMT dan UNTR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com