Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Dunia Kembali Melorot

Kompas.com - 13/12/2013, 08:13 WIB

CHICAGO, KOMPAS.com — Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange mencatat penurunan satu hari terbesar sejak 1 Oktober pada Kamis (12/12/2013) waktu setempat (Jumat pagi WIB), tertekan kekhawatiran Federal Reserve AS akan mengurangi pembelian obligasinya di pertemuan kebijakan mendatang.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari turun 32,3 dollar AS, atau 2,57 persen, menjadi ditutup pada 1.224,9 dollar AS per ounce.

Para pejabat The Fed dijadwalkan akan mengadakan pertemuan penting pada Selasa dan Rabu pekan depan. Analis pasar berpendapat bahwa kesempatan The Fed untuk memutuskan penarikan kembali pembelian obligasinya pada pertemuan tersebut sangat tinggi. Hal itu memicu dollar AS menguat sehingga membuat negatif untuk emas.

Data ekonomi yang dirilis Kamis juga mendukung kemungkinan pengurangan program pembelian obligasi The Fed. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa penjualan ritel secara keseluruhan di negara itu naik dalam penyesuaian musiman 0,7 persen pada November, terbesar sejak Juni, sementara persediaan pada bisnis AS naik 0,7 persen pada Oktober, jauh di atas ekspektasi pasar.

Jumlah klaim awal untuk tunjangan pengangguran dalam pekan yang berakhir 7 Desember naik sebesar 68.000 menjadi 368.000, menurut data Departemen Tenaga Kerja AS yang dirilis Kamis. Tetapi, ekonom percaya bahwa volatilitas tersebut adalah normal jika mempertimbangkan untuk musim liburan.

Perak untuk pengiriman Maret kehilangan 90,3 sen, atau 4,44 persen, menjadi ditutup pada 19,453 dollar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 20,8 dollar AS, atau 1,5 persen, menjadi ditutup pada 1.364,4 dollar AS per ounce.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com