Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Tunggu Pertemuan The Fed, Bursa Asia Menggeliat

Kompas.com - 18/12/2013, 10:50 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber

HONGKONG, KOMPAS.com - Bursa Asia, Rabu (18/12/2013), dibuka menguat di saat para investor masih terus menunggu pertemuan Federal Open Market Committe (FOMC), Bank Sentral Amerika (The Fed), yang diperkirakan akan menentukan sinyal pelaksanaan pengurangan stimulus (tapering).

Ekuitas Jepang terlihat menjulang seiring lonjakan ekspor menyusul pelemahan yen terhadap dollar AS. Bursa Tokyo naik 1,54 persen di jeda perdagangan Rabu, sementara Sydney di Australia naik 0,1 persen, Seoul di Korea Selatan mencatat kenaikan 0,26 persen, Shanghai China naik 0,1 persen, dan Hongkong naik 0,43 persen, dibanding saat dibuka pada pagi hari.

Perdagangan di kawasan Asia sedikit mengungguli Wall Street, yang pada perdagangan Selasa (17/12/2013) ditutup merah untuk tiga indeks utama seiring menghangatnya perekonomian Amerika.

Sejumlah data positif perekonomian Amerika membuat para analis berpendapat pertemuan The Fed yang dijadwalkan Rabu waktu setempat akan memberikan sinyal kuat soal tapering. Sebagian berpendapat tapering tinggal menunggu detik pelaksanaan, meski sebagian masih berkeyakinan tapering baru akan dilakukan paling cepat di awal 2014.

Sebelumnya The Fed mengatakan pengurangan stimulus 85 miliar dollar AS yang dikucurkan sejak 2008 akan tergantung pada seberapa kuat perbaikan ekonomi Amerika. "Pengumuman kebijakan moneter The Fed, Rabu, akan menjadi salah satu peristiwa paling ditunggu tahun ini," ujar Kathy Lien dari BK Asset Management.

Sementara John Kicklighter, kepala strategi mata uang di DailyFX, mengatakan spekulasi terkait pengumuman The Fed sudah merajalela. Meski sudah ada perbaikan cukup signifikan, beberapa data ekonomi Amerika dinilai masih rapuh bila tapering diberlakukan sekarang.

Salah satu angka "rapuh" itu adalah inflasi yang belum kunjung berada di bawah 2 persen sebagaimana target The Fed. Sementara pertumbuhan ekonomi Amerika tetap saja rata-rata air di kisaran 1,1 persen dari tahun ke tahun.

Pada penutupan pasar Selasa, Dow Jones menyentuh level terendah perdagangan, sementara S&P 500 turun 0,31 persen dan indeks Nasdaq turun 0,14 persen. Di pasar uang, dollar menguat terhadap yen menjadi 102,82 yen per dollar dari semula 102,63 yen di New York.

Sementara euro melemah tipis terhadap dollar AS menjadi 1,3762 dollar AS per euro dari 1,3765 dollar AS per euro. Namun euro tercatat menguat terhadap yen, ditutup pada 141,5 yen per euro dari sebelumnya 141,28 yen per euro.

Bursa Jepang unggul di regional setelah Tokyo merilis kenaikan ekspor 18,4 persen year on year, didorong lonjakan ekspor mobil dan pelemahan yen. Capaian itu melampaui target ekspor di elevel 17,3 persen merujuk data Dow Jones Newswires.

Meski Toyota dan Sony menangguk untung, pelemahan yen juga tak bisa dihindari memukul impor Jepang, terutama untuk sektor energi. Impor negara itu melonjak 21,1 persen, mendorong defisit perdagangan Jepang untuk 17 bulan berturut-turut.

Harga minyak naik tipis pada pembukaan perdagangan Asia Rabu pagi. Kontrak utama New York, West Texas Intermediate untuk pengiriman Januari 2014 naik 7 sen menjadi 97,29 dollar AS per barel, sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Februari 2014 juga naik 7 sen menjadi 108,51 dollar AS per barel.

Adapun emas pada Rabu per pukul 09.20 WIB tercatat turun dibandingkan harga pada penutupan perdagangan Selasa. Pada Rabu pagi, emas berada pada level 1.234,4 dollar AS per troy ounce berbanding 1.239,2 dollar AS per troy ounce pada penutupan perdagangan Selasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com