Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enam Perusahaan Raksasa Jepang Akan Investasi di Indonesia

Kompas.com - 20/12/2013, 15:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah pengusaha papan atas Jepang melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (20/12/2013). Kunjungan tersebut dipimpin Mantan Perdana Menteri Jepang Yasuo Fukuda.

Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan dalam kunjungan tersebut, Fukuda memuji pemerintahan SBY yang telah berjalan selama sembilan tahun. SBY dinilai sukses memimpin Indonesia, hal itu terlihat dari peningkatan pendapatan per kapita orang Indonesia yang berkembang signifikan.

"Pak Fukuda mengatakan kalau dulu waktu menghadiri pelantilan Pak SBY sebagai Presiden, pendapatan per kapita orang Indonesia sebesar 1.000 dollar AS sekarang menjadi 4.000 dollar AS," tutur Julian di Istana Bogor.

Fukuda juga menyampaikan bahwa peningkatan ekonomi Indonesia tersebut termasuk luar biasa. Fukuda mengaku belum menemukan negara demokrasi sebesar Indonesia mengalami peningkatan pertumbuhan seperti itu dalam waktu sembilan tahun terakhir ini.

Pada kesempatan itu, Fukuda juga menyampaikan ada enam perusahaan raksasa Jepang yang menyampaikan komitmen menanamkan investasi di Indonesia. Kendati begitu, Julian enggan menyebutkan nama perusahaan tersebut. "Tidak etis kalau saya sebutkan di sini," elak Julian.

Enam perusahaan raksasa tersebut akan berinvestasi di berbagai bidang, antara lain di bidang infrastruktur, pangan, pendidikan, dan kesehatan.

Dengan masuknya enam perusahaan tersebut, maka per Desember 2013, Jepang menjadi negara yang memiliki investasi terbesar di Indonesia. Karena itu, dalam pertemuan dengan Presiden, Fukuda meminta agar Indonesia mempermudah ekspansi perusahaan Jepang di Indonesia.

Salah satu perusahaan Jepang yang tertarik masuk dan mengembangkan industrinya di Indonesia adalah Toshiba, sebuah perusahaan elektronik dan alat kebutuhan rumah tangga. Sejumlah perusahaan Jepang lainnya juga tertarik merambah bisnis pembangunan tenaga listrik di Indonesia. (Noverius Laoli)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com