Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamen ESDM: Menyubsidi BBM bagai Membuang Garam ke Laut

Kompas.com - 31/12/2013, 15:01 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo mengatakan, pemerintah berkomitmen untuk mengurangi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Beberapa di antaranya adalah dengan mandatori penggunaan 10 persen biofuel, konversi ke bahan bakar gas (BBG), serta penggunaan alat monitor (RFID).

"Saudara-saudara pasti yakin 48 juta kiloliter itu perlu subsidi cuma Rp 200 triliun. Ini ibaratnya membuang garam ke laut. Enggak ada bekasnya," kata dia, di Jakarta, Selasa (31/12/2013).

Padahal, lanjut Susilo, anggaran sebesar itu lebih besar manfaatnya jika dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur seperti jalan raya. Dengan demikian, manfaat tersebut bisa dinikmati hingga anak cucu kelak. "Oleh karena itu, kita berharap bisa mengurangi BBM kita," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, pemerintah akan menggalakkan penggunaan biofuel di tahun depan. Pemerintah juga berjanji bakal mengantisipasi terjadinya aksi-aksi penyelundupan.

Susilo memperkirakan, tantangan distribusi BBM bersubsidi tahun depan masih tak jauh beda dari tahun ini. Begitu pula dengan konsumsinya seiring pertumbuhan ekonomi. "Masih (impor) Rp 2 triliun per hari," kata Susilo.

Di sisi lain, ia berharap akan ada lebih banyak distributor terpilih agar penyaluran BBM bersubsidi bisa menjangkau semua wilayah terpencil sehingga tidak ada disparitas harga yang mencolok.

Ia berharap, pada tahun berikutnya ada 8 penyalur BBM bersubsidi, lebih banyak dibanding tahun ini yang hanya 3 badan usaha, yakni PT Pertamina (Persero), PT Aneka Kimia Raya (AKR) Corporindo Tbk, serta PT Surya Parna Niaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com