Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyeksi, Harap-harap Cemas Rupiah Menjelang Pengumuman BI Rate

Kompas.com - 08/01/2014, 07:40 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Laju rupiah kembali melemah setelah sempat menguat di pekan pertama Januari 2014. Pergerakan mata uang garuda terpuruk lagi menjelang pengumuman suku bunga acuan pekan ini.

Laju rupiah pada Selasa (7/1/2014) tertekan sentimen masih menguatnya nilai tukar yen. Penguatan yen didorong peningkatan ekonomi Jepang karena stimulus dari Bank of Japan dan respons atas melemahnya rilis data-data manufaktur AS yang sedikit mengalami perlambatan.

Namun di sisi lain, rilis factory orders Amerika menunjukkan kenaikan sehingga sentimen ke dollar AS juga cukup variatif. Terlepas dari data ekonomi yang diumumkan, menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, konsentrasi pasar masih terfokus pada besaran quantitative easing yang dikurangi kucurannya oleh The Fed pada bulan ini.

The Fed yang mengurangi jumlah pembelian obligasi pemerintah AS dari 45 miliar dollar AS menjadi 40 miliar dollar AS berhasil menjaga harapan kenaikan suku bunga, tidak hanya di perekonomian AS tetapi juga di negara-negara yang mempunyai eksposur besar terhadap aliran modal asing.

Harapan tersebut juga mendorong penguatan dollar AS secara global sehingga mayoritas mata uang melemah sepanjang pekan lalu. Sementara di Indonesia, walaupun pelemahan masih menghantui pergerakan harga aset keuangan, data fundamental perekonomian terus menunjukkan perbaikan.

Tingkat inflasi sampai akhir Desember 2013 diumumkan jauh di bawah proyeksi awal Bank Indonesia sementara neraca perdagangan bulan November 2013 mengalami surplus yang juga melampaui dari ekspektasi pasar.

Menguat hanya tipis, sentimen negatif di pasar global mencegah kurs rupiah menguat tajam. Riset Trust Securities menyatakan laju rupiah di bawah target support Rp 12.248 per dollar AS. Hari ini rupiah diproyeksikan ada di rentang Rp 12.289-12.227 per dollar AS dalam kurs tengah Bank Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com