Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemdag, Nus Nuzulia Ishak, mengatakan, peningkatan nilai ekspor akan mendapat dukungan peningkatan daya saing eksportir dan perbaikan kondisi ekonomi global.
"Akan ada 179 kegiatan promosi dengan porsi 55 persen kegiatan di wilayah pasar non trasidional, 41% di wilayah pasar tradisional, dan sisanya di dalam negeri," katanya di Jakarta, Rabu (8/1/2014).
Total ekspor non migas Indonesia pada periode Januari-November 2013 mencapai 165,6 miliar dollar AS. Kemdag menargetkan sampai akhir tahun 2013 nilai ekspor non migas bisa mencapai 179 miliar dollar AS.
Menurut Nus, produk ekspor andalan pada tahun 2014 masih akan fokus untuk 10 produk utama dengan pangsa pasar dari total ekspor mencapai 47 persen. Produk utama ekspor tersebut seperti tekstil, elektronik, karet dan produk karet, alas kaki, udang, kakao, dan kopi.
Produk lain yang potensial akan dikembangkan untuk ekspor seperti perlengkapan medik, minyak atsiri, produk kerajinan, dan perhiasan.
"Produk potensial ekspor yang akan dikembangkan ini memiliki pangsa pasar dari toal ekspor 2013 sebesar 8 persen," ujarnya.
Nus menambahkan, produk potensial ekspor juga akan mendapatkan insentif dari pemerintah dalam bentuk bebas biaya pengiriman barang pameran dan bebas biaya stand pameran. Pemerintah juga memastikan produk yang dipamerkan dan diekspor memiliki kualitas terbaik. (Arif Wicaksono)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.