Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Utang Luar Negeri Indonesia Masih Aman

Kompas.com - 22/01/2014, 17:01 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memandang utang luar negeri Indonesia yang tercatat hingga posisi November 2013 masih berada dalam level aman jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang tergolong sebagai peer group Indonesia.

"(Utang luar negeri) kita masih dalam tren yang sangat aman. Tidak seperti Jepang misalnya," kata Direktur Eksekutif Departemen Statistik BI Hendy Sulistiowaty di Kantor Pusat BI, Rabu (22/1/2014).

Berdasarkan data BI, rasio utang luar negeri Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) kuartal III 2013 sebesar 29,2 persen. BI memandang posisi ini masih jauh di bawah batas aman internasional yang mencapai 50 persen.

"Rasio pembayaran utang Indonesia pada kuartal III 2013 tercatat sebesar 39,1 persen. Ini turun dari kuartal sebelumnya sejalan dengan siklus pembayaran utang luar negeri," ujar Hendy. Hendy mengatakan saat ini utang luar negeri Indonesia masih didominasi utang jangka panjang.

"Sekarang masih dominan jangka panjang. Jangka panjang lebih bagus, karena cicilan dan bunga lebih rendah. Utang jangka panjang ini biasanya untuk pemerintah," jelasnya.

Seperti diberitakan, BI mencatat tren perlambatan pertumbuhan utang luar negeri (ULN) Indonesia masih berlanjut pada November 2013. Posisi ULN Indonesia pada November 2013 tercatat sebesar 260,3 miliar dollar AS atau 29,2 persen dari PDB.

Berdasarkan jangka waktu, perlambatan pertumbuhan ULN terjadi baik pada ULN jangka panjang maupun pendek. ULN jangka panjang sektor publik mencapai 116,6 miliar dollar AS atau 94,6 persen dari total ULN sektor publik, sementara ULN berjangka panjang sektor swasta sebesar 97,8 miliar dollar AS atau sebesar 71,4 persen dari total ULN swasta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com