Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Perlambatan Utang Luar Negeri Indonesia Berlanjut

Kompas.com - 22/12/2013, 12:46 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri (ULN) Indonesia sebesar 262,4 miliar dollar AS pada Oktober 2013, melambat 5,8 persen year on year (yoy) dibandingkan bulan lalu sebesar 6,2 persen yoy.

"Bank Indonesia memandang moderasi pertumbuhan ULN Indonesia sejalan dengan perlambatan kegiatan ekonomi domestik. Rasio posisi ULN terhadap PDB di Oktober 2013 tercatat sebesar 29,5 persen dan berada dalam posisi aman sesuai praktik internasional," tulis BI dalam keterangan resminya yang diterima Kompas.com, Sabtu (21/12/2013) malam.

Posisi ULN sektor publik mencapai 125,8 miliar dollar AS pada Oktober 2013, melambat 0,5 persen yoy dibanding 2,1 persen di bulan sebelumnya. Adapun ULN swasta tumbuh stabil dibanding bulan sebelumnya sebesar 11 persen yoy, yakni mencapai 136,6 miliar dollar AS.

ULN Indonesia sebagian besar jangka panjang, yakni 216,1 miliar dollar atau 82,4 persen dari total ULN, sisanya sebesar 46,3 miliar dollar AS atau 17,6 persen dari total ULN merupakan ULN jangka pendek. ULN jangka panjang pada Oktober 2013 tumbuh 5,1 persen yoy.

Sementara itu, ULN jangka pendek tumbuh 8,8 persen yoy. Dari sisi kepemilikan, peran dominan ULN jangka panjang terjadi baik pada ULN publik maupun ULN sektor swasta. ULN publik berjangka panjang mencapai 118,8 miliar dollar AS, 94,4 persen dari total ULN sektor publik.

Adapun ULN sektor swasta berjangka panjang mencapai 97,4 miliar dollar AS, 71,3 perssen dari total ULN swasta. ULN swasta sebagian besar berupa ULN swasta nonbank, yakni 83,8 persen, sementara ULN bank hanya 16,2 persen. Tiga sektor terbesar ULN swasta terarah pada sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, sektor industri pengolahan, serta sektor pertambangan dan penggalian.

"Ke depan, Bank Indonesia memperkirakan perlambatan pertumbuhan ULN masih akan berlanjut sambil terus memantau dengan ketat perkembangan ULN Indonesia, terutama ULN jangka pendek swasta, sehingga tetap optimal mendukung perekonomian Indonesia," lanjut pernyataan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com