Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cokelat Sulawesi Masuk Pasar Jepang

Kompas.com - 02/02/2014, 11:17 WIB

TOKYO, KOMPAS.com
- Biji cokelat dari Polewali, Sulawesi Barat sudah masuk ke Jepang. Dari  biji tersebut diolah menjadi cokelat yang enak dengan citarasa orang Jepang dan dijual di berbagai tempat umum di Jepang, khususnya Kyoto, Osaka dan Tokyo.

Bahkan produsennya sudah menjajaki kerjasama agar cokelat Indonesia rasa Jepang ini bisa disajikan dalam pesawat Garuda Indonesia jalur Jepang-Indonesia.

"Sebenarnya saya sudah deal dengan pihak Garuda Indonesia jalur Osaka-Jakarta bahwa cokelat ini akan disajikan juga di dalam pesawat Garuda Indonesia, tetapi setelah Kepala Cabang Osaka diganti, kesepakatan tersebut dibatalkan, tidak jadi dilakukan. Sayang sekali sebenarnya karena ini produk 100% dari Indonesia," papar Keiichi Yoshino (33), produsen coklat dengan merk Dari-K khusus kepada Tribunnews.com Jumat (31/1/2014).

Mengapa pakai merk Dari-K? Selain kosa kata Indonesia juga ada maksudnya. Biji cokelat dari Polewali, Sulawesi Barat. Karena pulau Sulawesi bentuknya seperti huruf K, maka Yoshino mengambil ide dari sana dan brand coklat tersebut dinamakan Dari-K.

Yoshino asli kelahiran Kyoto dan lulusan Universitas Kyoto serta Oxford University. Lalu bekerja di Morgan Stanley dan pernah pertukaran pelajar ke Universitas nasional Singapore. Sejak Maret 2011 dia beranikan mandiri. setelah menikah tapi belum punya anak hingga kini, dengan dua adik wanitanya, dan 10 karyawannya dia membuat pabrik coklat di Kyoto daerah Nakagyo, Imashinzaike Nishi-cho.

Cabang tokonya di Osaka dan daerah Higashiyama, Kyoto. Tapi produknya sudah tersebar di berbagai department store besar Jepang seperti Mitsukoshi, Takashimaya, Isetan, Odakyu, Daimaru, Kintetsu, Hanshin, dan Seibu. Termasuk juga dijual di hotel Nikko Princess Kyoto, Hotel Granvia Kyoto, Tokyu Hands, Felissimo, Hankyu Kitchen dan Hankyu Orange Life.

Tidak mudah bersaing cokelat di Jepang. Apalagi dengan cokelat buatan Eropa dan Amerika yang sudah dikenal baik orang Jepang sehingga bukan soal harga, kalau brand mereka, biasanya dibeli berapa pun harganya.

Selain itu, Yoshino juga menyayangkan saat pengiriman biji cokelat tidak diseleksi dengan baik, sehingga banyak batu-batuan atau pun pasir ikut terbawa ke Jepang. "Saya sempat ditegur pihak pabean, dipanggil karena mereka mencurigai bahan lain di dalam paket biji cokelat tersebut. Setelah dibuka dilihat bersama ternyata batu-batuan ikut tercampur. Jadi saya sudah sampaikan kepada para petani di Sulawesi agar lebih hati-hati lagi dalam menyeleksi biji cokelat yang mau dikirimkan ke Jepang," ungkapnya.

Rencananya, Yoshino juga akan membuka pabrik cokelat di Indonesia.  Bahkan akan membuat usaha lain terkait energi biomas, dengan memanfaatkan kulit buah pohon coklat yang banyak dibuang, didaur ulang lalu dijadikan energi dan sisa pembakaran bisa jadi pupuk untuk pohon coklat kembali.

"Saya akan coba hubungi pemda setempat mungkin bisa kerjasama, karena perusahaan energi yang bisa membuat energi biomas tersebut telah saya temukan di sini dan mereka bersama saya sedang mencari tahu data yang ada di Indonesia, semacam studi kelayakan untuk usaha energi biomas tersebut. Kita lihat sajalah nantinya bagaimana saya juga masih belum tahu karena terkait banyak unsur tentunya," katanya.

Coklat Yoshino dengan merk Dari-K dijual dengan harga beraneka ragam mulai yang kecil-kecil saja bisa diraih dengan harga 250 yen, sampai yang satu paket dengan harga yang paling mahal sekitar 4.000 yen per pak.

Selain cokelat, Yoshino juga membuat Sake Cacao, eskrim cokelat, stik cokelat, bahkan saat ini dia baru mulai berbisnis madu juga dari Indonesia khususnya dari pulau Jawa. Mungkin saja madu dengan rasa cokelat.

Lalu berapa penjualannya dan berapa untungnya? Wah, itu rahasia perusahaannya rupanya. "Yang pasti sekarang saya lagi susah untuk bisa survive menjalankan usaha ini yang 100 persen dari Indonesia, sekaligus mempromosikan Indonesia di Jepang," paparnya.

Sementara Atase Perdagangan KBRI di Tokyo Jepang Julia Silalahi  mengungkapkam dukungan terhadap kerjasama antara pengusaha Jepang dengan Indonesia.  Dukungan KBRI di Tokyo setidaknya, juga ikut membesarkan pengusaha Jepang ini dengan pasokan informasi dan memperkenalkan kepada daerah potensial produk-produk di Indonesia. Awal mulanya saat ada Foodex di mana ada perusahaan Indonesia berpartisipasi di sana dan disponsori oleh KBRI partisipan Foodex tersebut.

"Saya kenalan dengan mereka lalu ke Indonesia melihat langsung ke Sulawesi dan membuat kontrak pasokan beberapa ton per tahun untuk diimpor ke Jepang biji cokelat mereka," ucap Julia kepada Tribunnews.

"Kita akan terus  mempromosikan produk-produk  unggulan Indonesia di pasar Jepang. Bekerjasama dgn importir coklat Dari-K pada bulan  Juli - Agustus 2014 akan melakukan program In Store Promotion Produk Makanan dan Minuman Indonesia, bukan hanya produk coklat saja,  di beberapa Department Store di Jepang," tambahnya. (Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo, dari Tokyo)


 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com