Tebe (23), seorang karyawan swasta mengaku tertarik berinvestasi karena tergiur keuntungan yang ditawarkan. Namun demikian, ia mengaku masih melakukan riset terlebih dahulu tentang berbagai instrumen investasi, salah satunya saham.
"Sekarang lagi belajar tentang pasar saham karena menarik. High risk, high return yang membuat gue tertarik. Keuntungan sih ujung-ujungnya," kata Tebe kepada Kompas.com, Kamis (6/2/2014).
Lain lagi dengan Ibnu (23). Ia mengaku pada dasarnya tertarik dengan investasi. "Sebenarnya tertarik sama reksadana sih, tapi masih belum mengerti. Bagi gue yang masih awam tentang investasi, masih ngeri untuk investasi di reksadana atau saham. Kok menurut gue investasi emas lebih aman ya?" ujarnya.
Perencana Keuangan Aidil Akbar menjelaskan pada dasarnya investasi adalah untuk jangka panjang. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, kaum muda harus terlebih dahulu memahami dan tahu betul alasan apa yang mendasari investasi.
"Jadi diajarkanlah anak-anak ini bahwa "Oke, saya berinvestasi untuk misalnya 5 tahun lagi saya mau married, mau punya apartemen sebelum married." Jadi tujuannya ada," kata Aidil ketika dihubungi Kompas.com.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.