Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Janjikan 10 Miliar Dollar AS, Foxconn Gandeng Pemprov DKI

Kompas.com - 09/02/2014, 16:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Anda penasaran seperti apa bentuk telepon seluler buatan Indonesia? Pertanyaan itu bakal terjawab segera. Foxconn Technology Group memastikan diri akan membangun pabrik komponen ponsel di Jakarta, tahun ini juga.

Terry Gou, Chariman and Chief Executive Officer Foxconn bahkan sudah meneken perjanjian dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Jumat (7/2/2014) lalu. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta berjanji akan membantu Foxconn untuk mengurus perizinan pendirian pabrik ponsel. Perusahaan asal Taiwan itu membutuhkan lahan dengan luas sekitar 200 hektare (ha) untuk membangun fasilitas produksi ponsel.

Pemprov DKI akan menyediakan lahan di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cakung. Rencananya, Foxconn menggelontorkan dana hingga 10 miliar dollar AS atau sekitar Rp 120 triliun.

Tahap awal, Foxconn akan membelanjakan 1 miliar dollar AS. Sattar Taba, Direktur Utama KBN Cakung, menyatakan, siap menyediakan lahan bagi Foxconn.Di tahap awal, Foxconn membutuhkan lahan seluas 22 ha. Meski begitu, Sattar mengaku belum mengetahui detail permintaan lahan Foxconn. Ia menunggu informasi dari Biro Perekonomian dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Pemprov DKI Jakarta.

"Sejauh ini kami masih menunggu tindak lanjutnya," ujar dia, ke KONTAN,  Jumat (7/2/2014).

Impor ponsel berkurang

Budiarto Halim, Presiden Direktur PT Erajaya Swasembada mengaku terkejut Foxconn akhirnya memilih bekerjasama dengan Pemrov DKI Jakarta. Ia mengaku akan segera meluncur untuk bertemu Terry Gou. "Saya baru tahu dan langsung meluncur untuk bertemu Foxconn," ujarnya lebih lanjut.

Maklum, Erajaya adalah mitra lokal yang sering disebut-sebut akan digandeng Foxconn untuk menggarap pabrik ponsel di sini. Namun Budiarto mengaku belum tahu kerjasama Erajaya dengan Foxconn. Apalagi, Foxconn adalah perusahaan besar yang bisa bermitra dengan siapa saja di Indonesia.

Yang pasti, ia masih berdiskusi dengan Foxconn untuk membahas kerjasama ini, baik dari sisi produksi hingga distribusi. PT Tiphone Mobile Tbk (TELE) juga belum bisa memastikan, apakah bakal memanfaatkan pabrik Foxconn di Indonesia atau tidak.

Catatan saja, Tiphone sudah bermitra dengan Foxconn untuk membuat ponsel lokal di pabrik Foxconn di China. "Soal kerjasama ini, kami harus berdiskusi dengan Foxconn," ucap Tan Lie Pin, Presiden Direktur Tiphone Mobile.

Kepastian ini penting bagi Tiphone. Soalnya perusahaan ini menargetkan penjualan ponsel pintar yang bakal dibuat Foxconn bisa berkontribusi sebesar 30 persen terhadap total penjualan ponsel Tiphone. Tahun lalu, kontribusi ponsel pintar baru 10 persen. Budi Darmadi, Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi, Kementerian Perindustrian menanggapi skeptis rencana Foxconn membangun pabrik.

"Baru memorandum of understanding, belum bisa dianggap serius. Kecuali sudah mengurus izin dan membeli tanah," ujar dia.

Namun, jika rencana Foxconn benar-benar jadi, ini tentu bakal menyerap banyak tenaga kerja. Impor ponsel juga akan berkurang.

Badan Pusat Statistik mencatat, impor ponsel dari Januari sampai Oktober 2013 sebesar 2,34 miliar dollar AS. Berkurangnya impor tentu akan membantu mengurangi defisit neraca dagang. (Merlinda Riska, Ferry Hidayat, Francisca Bertha Vistika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com