Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Menyetujui Harga Elpiji 12 Kg Naik

Kompas.com - 13/02/2014, 07:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral secara prinsip menyetujui rencana PT Pertamina menaikkan harga elpiji isi 12 kilogram secara bertahap. Namun, sebelumnya, rencana itu masih akan ditinjau kembali, misalnya dari sisi segmentasi dan daya beli konsumen.

”Penaikan secara bertahap itu lebih baik daripada naik drastis. Sebagai contoh, lihat saja PT PLN. Mereka juga menaikkan tarif listrik, tetapi masyarakat tidak protes. Itu karena mereka cerdas, harga dinaikkan secara perlahan,” kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Saleh Abdurrahman, di Jakarta, Rabu (12/2/2014).

Per 1 Januari 2014, PT Pertamina sempat menaikkan harga elpiji kemasan tabung 12 kilogram (kg) dengan rata-rata kenaikan harga di tingkat konsumen Rp 3.959 per kg. Karena menimbulkan kekisruhan, melalui konsultasi dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Pertamina merevisi besaran kenaikan harga elpiji 12 kg menjadi sekitar Rp 1.000 per kg.

Perkembangan terbaru, Pertamina mengajukan rencana penaikan harga elpiji 12 kg secara berkala. Usulan tersebut adalah, Pertamina akan menaikkan kembali harga elpiji 12 kg sebesar Rp 1.000 per kg pada Juli 2014, hingga menjadi Rp 6.944 per kg. Penaikan harga akan dilakukan secara bertahap hingga mencapai keekonomian pada 2016.

Berkaitan dengan segmentasi konsumen, menurut Saleh, Pertamina perlu merumuskan dan membedakan konsumen yang mampu dengan yang tidak mampu. Beberapa hotel dan kafe yang masih memakai elpiji ukuran 12 kg perlu diberi peringatan.

Di sisi lain, ada pula pedagang-pedagang kecil dan pemilik warung kaki lima yang sebenarnya memakai gas elpiji 12 kg. Kenaikan harga elpiji 12 kg tentunya akan terasa berat bagi mereka.

Asosiasi Perusahaan Jasa Boga Indonesia keberatan dengan rencana pemerintah menaikkan harga elpiji 12 kg tersebut. ”Kami akan sangat dirugikan dengan kenaikan itu. Kini, industri jasa boga sangat bergantung pada gas elpiji sebagai bahan bakar utama,” kata Rahayu Setiowati, Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Boga Indonesia.

Direktur Niaga dan Pemasaran PT Pertamina (Persero) Hanung Budya, di Pulau Sambu, Kota Batam, Kepulauan Riau, Rabu, menyatakan, Pertamina memperkirakan, setiap kenaikan harga elpiji 12 kg sebesar Rp 1.000 per kg, maka nilai kerugian bisnis elpiji yang ditanggung perseroan itu akan berkurang Rp 1 triliun.

Pertamina mengklaim, akibat menjual elpiji 12 kg di bawah harga keekonomian, kerugian yang ditanggung pada tahun ini lebih dari Rp 6 triliun. Jika pada Juli nanti harga elpiji 12 kg kembali naik Rp 1.000 per kg, nilai kerugian bisnis elpiji nonsubsidi itu diprediksi akan berkurang Rp 1 triliun. ”Jika harga elpiji naik Rp 1.500 per kg, kerugian berkurang Rp 1,5 triliun,” ujar Hanung. (A06/A07/EVY/SEM)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com