Chatib memandang membaiknya rupiah karena ada respon positif pasar atas membaiknya neraca pembayaran. Menurutnya, pasar melihat permasalahan terkait defisit transaksi berjalan (current account deficit) perlahan dapat diatasi.
"Data dari perbaikan neraca pembayaran di triwulan IV kemarin, dimana defisit dari neraca pembayaran itu turun menjadi 1,9 persen itu kemudian membuat pasar melihat bahwa problem utama Indonesia dalam current account deficit sudah bisa diatasi," kata Chatib seusai rapat dengan Badan Anggaran DPR RI, Rabu (19/2/2014).
Kondisi tersebut membuat nilai tukar rupiah menguat pada posisi hari ini. Di samping itu, pasar saham pun ikut menguat sebesar 240 poin dan yield government bond pun turun.
"Tapi saya ingin mengatakan bahwa kita tetap harus hati-hati. Ini tentu perkembangan yang baik, tetapi pemerintah akan terus dengan policy-nya sampai nanti current account deficit itu ada pada kisaran 2 sampai 2,5 persen," jelas dia.
Chatib mengungkapkan bila defisit transaksi berjalan telah berada pada kisaran 2 hingga 2,5 persen, maka situasi baru akan dapat dikatakan stabil. Pada akhirnya pemerintahan yang baru nanti akan dapat memiliki ruang untuk pertumbuhan pada tahun 2015 nanti.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.