Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Tunggu Kepastian Pendamping Jokowi

Kompas.com - 19/03/2014, 16:03 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pasar saham yang bergairah setelah pencapresan Joko Widodo diperkirakan akan semakin menarik minat pemodal jika PDI-P bisa memilih cawapres yang tepat.

"Sekarang ini nanti (pasar) melihat kebijakan Jokowi seperti apa, atau wapresnya siapa, atau seperti apa kebijakan Jokowi dan wapres. Baru melihat lagi ekonomi kita bergerak," kata Kepala Ekonom Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa saat berbincang dengan wartawan di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (19/3/2014).

Purbaya menilai siapa cawapres Jokowi menjadi penting lantaran kenaikan pasar bursa hanya bersifat sementara. Purbaya menilai, kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terlalu tinggi, mencapai kenaikan lebih dari 150 poin. Ini menimbulkan kekhawatiran adanya profit taking lantaran harga saham menembus batas atas yang terlampau mahal.

"Pasti ada koreksi satu, dua, tiga hari. Bursa saham selalu naik turun. Kalau enggak, perusahaan broke rate, enggak untung," ucapnya.

Siapa cawapres Jokowi menjadi penting karena ia menilai selama ini Jokowi hanya terkenal dengan kebijakannya yang populis. "Saya belum pernah lihat kebijakan ekonomi Jokowi seperti apa. Kalau yang diomongkan, hanya populis, dalam jangka pendek bisa laku, tapi jangka panjang tidak bisa dengan presiden populis," ujarnya.

Figur pendamping Jokowi baru diketahui setelah tanggal 7-9 Mei 2014. Presiden Direktur PT Syailendra Capital Jos Parengkuan menilai lamanya pengumuman pendamping Jokowi menimbulkan ketidakpastian politik bagi pelaku pasar.

"Seberapa besar chemistry antara Jokowi dan cawapresnya? Apakah Jokowi mampu mengendalikan wapres untuk mengikuti gaya kepemimpinannya? Apakah wapres bisa mengeksekusi kebijakan Jokowi?" ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com