Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rute Penerbangan Banyak yang Tutup, Industri Pariwisata Tetap Optimistis

Kompas.com - 15/04/2014, 18:30 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar tak khawatir kunjungan wisatawan bakal turun, menyusul banyaknya maskapai yang mengurangi sejumlah rute penerbangan.

"Kalau menurut saya tidak terlalu (besar dampaknya), karena ada yang nambah juga kan, Lion Air nambah, Sriwijaya Air nambah," sebut dia ditemui di sela-sela diskusi yang digelar Soegeng Sarjadi Syndicate, di Jakarta, Selasa (15/4/2014).

Memang, kata dia, sangat disayangkan maskapai pelat merah seperti Merpati harus kehilangan banyak rute bahkan tak beroperasi. Namun, di sisi lain, dia menuturkan pemerintah optimistis pertumbuhan kunjungan wisatawan masih bisa ditingkatkan. "Kan banyak juga yang point to point. Dari Singapura atau Kuala Lumpur ke Bali atau Lombok," kata dia mencontohkan.

Meski banyak operator asing yang membuka rute langsung, Sapta menilai, hal itu tidak akan mematikan industri penerbangan dalam negeri. Dia menampik, bahwa jasa transportasi udara bakal dikuasai asing. "Masih banyak kebutuhan kita. Utamanya penerbangan yang jarak pendek. Itu yang perlu kita pompa," kata Sapta.

"Point to point enggak bisa disaingin lah. Gimana mau nyetop dari Kuala Lumpur ke Indonesia. Kan mereka punya penumpang sendiri. Kecuali kita mau buka Bali-Jogja (mungkin dikuasai asing)," papar Sapta.

Seperti diberitakan, Januari 2014, PT Merpati Nusantara Airlines terpaksa menghentikan pelayanannya lantaran kondisi finansial perusahaan yang buruk, dan utang yang lebih dari Rp 6,7 triliun. Tinggal 3 unit pesawat propeller yang dimiliki Merpati. Pemerintah kini tengah mengupayakan restrukturisasi. Namun 19 rute Merpati kini sudah dilelang.

Di luar Merpati, sejumlah maskapai juga terpaksa mengurangi rute penerbangan lantaran harga avtur naik, dan apresiasi dollar AS. Pada 1 Februari 2014, AirAsia Indonesia menutup rute penerbangan Makassar-Jakarta.

Tak lama berselang, PT Tigerair Mandala juga menutup sementara 11 rute yang dioperasikannya, antara lain rute Jakarta, Pekanbaru, Denpasar dan Surabaya. Rute sementara ditutup mulai Februari hingga April ini. “Penghentian dilakukan untuk mengevaluasi rute karena kondisi pasar kurang bagus, karena dollar sedang naik, harga avtur naik,” papar Lucas Suryanata, Public Relation Manager Tigerair Mandala, Rabu (5/2/2014).

Sementara itu, maskapai Sky Aviation dipastikan juga berhenti beroperasi untuk sementara. Pasalnya, Sky masih menunggu investor baru yang mau menyuntikkan dana untuk operasional maskapai. "Ya sementara kami tutup. Saat ini kami sedang menungggu pembicaraan dengan investor baru," kata Sutito Zainudin, General Manajer Marketing PT Sky Aviation, Rabu (19/3/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Grab Naikkan Target Laba 2024, Ini Sebabnya

Grab Naikkan Target Laba 2024, Ini Sebabnya

Whats New
Selamatkan Pemegang Polis, Jiwasraya Siapkan Strategi Jemput Bola

Selamatkan Pemegang Polis, Jiwasraya Siapkan Strategi Jemput Bola

Whats New
Tak Hanya Pendapatan Daerah, Smelter Nikel di Morowali Tumbuhkan Usaha Masyarakat Sekitar

Tak Hanya Pendapatan Daerah, Smelter Nikel di Morowali Tumbuhkan Usaha Masyarakat Sekitar

Whats New
IHSG Ditutup Naik Tembus Level 6.200, Rupiah Menguat Jauhi Rp 16.000

IHSG Ditutup Naik Tembus Level 6.200, Rupiah Menguat Jauhi Rp 16.000

Whats New
Trafik Pengiriman Lion Parcel Naik 40 Persen Selama Ramadhan 2024

Trafik Pengiriman Lion Parcel Naik 40 Persen Selama Ramadhan 2024

Whats New
OJK Sebut Investree Belum Capai Ketentuan Modal Minimum

OJK Sebut Investree Belum Capai Ketentuan Modal Minimum

Whats New
Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

Whats New
Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

Whats New
Alfamidi Blak-blakan soal Penertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

Alfamidi Blak-blakan soal Penertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

Whats New
Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

Work Smart
J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

Whats New
Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

Whats New
Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Whats New
Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Whats New
Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com