Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadin: Akuisisi BTN Ganggu Perkembangan Perumahan di Daerah

Kompas.com - 23/04/2014, 15:38 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengungkapkan akuisisi PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) oleh PT Bank Mandiri Tbk akan menimbulkan gangguan dalam pengembangan industri perumahan di daerah-daerah luar Jakarta. Ini karena sebenarnya perumahan di kawasan tersebut banyak diperuntukkan bagi masyarakat menengah ke bawah.

"Akuisisi BTN nantinya ditakutkan akan terjadi stagnasi pembangunan rumah di daerah. Padahal pengembangan rumah hunian saat ini sedang diarahkan ke luar Jakarta," kata Wakil Ketua Kadin Bidang Pemberdayaan Daerah Natsir Mansyur di Menara Kadin, Rabu (23/4/2014).

Lebih lanjut, Natsir mengatakan, sebaiknya pemerintah mengurungkan rencananya untuk melepas saham BTN ke Bank Mandiri. Alasannya, saat ini hanya ada satu bank yang memiliki fokus usaha untuk mengembangkan perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

"Itu terserah pemerintah mau mengakuisisi atau tidak. Tetapi, pemerintah harus mendengarkan stakeholder yang menolak akuisisi BTN," kata dia.

Natsir memaparkan, sejak 1974 BTN mengemban tugas untuk melayani ketersediaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Adapun Bank Mandiri dinilai tidak memiliki kemampuan dan pengalaman yang cukup untuk menyediakan fasilitas Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) bagi masyarakat tersebut.

"Selama ini pemangku kepentingan seperti REI (Real Estate Indonesia) dan Apersi (Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia) maupun pengembang di luar Jakarta menolak akuisisi itu. Pengembang perumahan di luar Jakarta mencapai 70 persen, sedangkan yang di Jakarta hanya melayani konsumen menengah ke atas," ungkapnya,

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com