Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daya Beli Petani Kembali Turun

Kompas.com - 05/05/2014, 08:17 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah sempat membaik pada Maret 2014, daya beli petani kembali merosot pada April 2014. Daya beli petani yang tercermin dari nilai tukar petani (NTP) turun 0,06 persen di level 101,80 pada April 2014.

Dari berita resmi statistik Badan Pusat Statistik, ditulis Senin (5/5/2014), penurunan NTP disebabkan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) turun 0,05 persen. Sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) hanya naik sebesar 0,01 persen. Dengan kata lain, indeks harga hasil produksi pertanian mengalami penurunan.

Sementara indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian mengalami kenaikan.

Data BPS juga menyebutkan, penurunan NTP April 2014 disebabkan oleh penurunan NTP subsektor tanaman pangan yang cukup signifikan, sebesar 1,14 persen, meskipun empat subsektor lainnya mengalami kenaikan.

Subsektor yang mengalami kenaikan adalah tanaman hortikultura (0,39 persen), tanaman perkebunan rakyat (0,74 persen), peternakan (0,19 persen), dan perikanan (0,21 persen).

NTP nasional sebesar 101,80 ini didapat dari hasil pemantauan harga-harga perdesaan di 33 provinsi di Indonesia pada April 2014. Sebanyak 16 provinsi mengalami kenaikan, sedangkan 17 provinsi mengalami penurunan. Provinsi DKI Jakarta mencatat kenaikan paling tinggi NTP sebesar 1,23 persen. Sedangkan Provinsi Jawa Barat mengalami penurunan NTP terbesar yakni 0,81 persen.

Catatan Kompas.com, NTP April merupakan yang terendah kedua pada kuartal pertama 2014. Berturut-turut sejak Januari 2014, NTP nasional sebesar 101,95, NTP Februari (101,79), NTP Maret (101,86), dan terakhir NTP April (101,80).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Whats New
[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com