Dollar AS terus menguat bersama yield US Treasury. Dollar Index masih menguat mendekati 80 di saat ekspektasi terhadap bank sentral Eropa (ECB) yang tertekan untuk melakukan kebijakan moneter yang lebih agresif. Selain itu, meningkatnya ketegangan di Ukraina juga membantu penguatan aset berbasis dollar AS.
Namun, menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, di Asia penguatan dollar AS yang lebih dipengaruhi oleh pelemahan euro dibandingkan membaiknya data ekonomi AS tidak terlalu menekan mata uang Asia hingga Jumat (9/5/2014) sore pekan lalu. Rupiah berhasil menguat setelah neraca transaksi berjalan tidak seburuk yang diperkirakan.
"Rupiah diperkirakan masih bertahan di kisaran Rp 11.500-11.600 per dollar AS masih dengan kecenderungan menguat," tulis tim riset Samuel Sekuritas, pagi ini. (BEN)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.