Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Subsidi BBM Bengkak, DPR Mengaku Cemas

Kompas.com - 21/05/2014, 17:52 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2014 menuai banyak pertanyaan dan masukan dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dalam rapat badan anggaram (banggar), hari ini, di Gedung Parlemen, Rabu (21/5/2014).

Ketua Banggar, Ahmadi Noor Supit, menyoroti belanja non Kementerian/Lembaga (K/L), khususnya subsidi energi yang mencapai hampir Rp 400 triliun, terdiri dari subsidi bahan bakar minyak (BBM), LPG, dan BBM yang sebesar Rp 285 triliun, serta subsidi listrik sebesar Rp 107,1 triliun.

"Rp 400 triliun itu sudah hampir 27 persen (dari APBN). Anggaran pendidikan kita saja cuma 20 persen. Ini sesuatu yang mencemaskan," kata dia.

Ahmadi mengatakan, pemerintah harus mencari solusi yang tepat untuk anggaran subsidi energi ini. "Concern kita menyoroti tajam subsidi ini. Bukan kemudian cari jalan termudah mengurangi belanja," kata dia lagi.

Menurut Ahmadi, tidak mudah juga bagi Kementerian/Lembaga untuk memotong anggaran mereka. Hal itu disebabkan sudah ada program yang dirancang dalam satu tahun.

Sementara itu, Anggota Komisi XI DPR RI, Dolfi Othniel Fredric Palit, mengatakan meski instruksi Presiden menyebutkan pemotongan belanja difokuskan pada pos perjalanan dinas, rapat, katering, dan sebagainya, namun menurutnya itu tidak sampai Rp 100 triliun dari belanja barang.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, pemerintah merevisi asumsi makro ekonomi 2014, salah satunya adalah subsidi energi.(Baca: Ini Rancangan APBN Perubahan 2014) Di sisi lain, melalui Inpres, belanja K/L dipotong Rp 100 triliun.

Chatib mengatakan, hal itu dilakukan agar defisit neraca transaksi berjalan 2015 tidak lebih dari 3 persen, yang artinya pemerintahan baru terancam melanggar UU APBN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com