"NPL kami sekitar 3,2 persen untuk kredit mikro. Kami jaga di bawah 3,3 persen lah," kata Direktur Micro and Retail Bank Banking Bank Mandiri Herry Gunardi di Jakarta, Jumat (25/4/2014).
Untuk menjaga agar rasio NPL tetap rendah, Herry mengaku perseroan harus pandai mengolah penyaluran kredit, khususnya kredit mikro. Salah satunya adalah dengan menyeleksi calon debitur penerima kredit dengan baik.
"Kami cukup ketat dalam menyeleksi calon debitur. Seleksinya bagus. Karena ini kredit mikro, rata-rata kan ada juga yang pedagang. Kita tanya misalnya dia pedagang di pasar, kita tanya ke sekitarnya, dia orangnya jujur atau tidak, suka kabur-kaburan atau tidak," ujar Herry.
Selain menyeleksi dengan memperhatikan karakter calon debitur, lanjut Herry, perseroan pun menyeleksi kemampuan bayar sang calon debitur. Dengan cara-cara ini, perseroan dapat menghindari risiko debitur "kabur" akibat tidak mampu membayar pelunasan kreditnya.
"Kalau untuk calon debitur yang profesinya karyawan, kita pandai-pandai cari tempat kerja yang bagus, yang bonafid. Kalau perusahaan swasta ya kita cari swasta yang go public," kata Herry.
Bank Mandiri menargetkan penyaluran kredit mikro pada tahun 2014 mencapai Rp 37 triliun. Adapun hingga Maret 2014, jumlah rekening kredit mikro Bank Mandiri mencapai 909.000.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.