Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Lubricants Incar Perusahaan Thailand

Kompas.com - 03/06/2014, 17:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Anak usaha PT Pertamina, PT Pertamina Lubricants berupaya mengakuisisi perusahaan pelumas asal Thailand. Bekerjasama dengan perusahaan pelumas asal China, anak usaha Pertamina yang berbisnis pelumas ini menargetkan bisa merampukan akuisisi ini pada pertengahan Juni atau Juli 2014.

Vice President Marketing Ritel PT Pertamina Lubricants Redesmon Munir mengatakan, akuisisi pabrik pelumas di Thailand ini kini masuk tahap persetujuan. "Untuk nama perusahaannya, kami belum bisa menyebutkan, nanti setelah selesai semua proses baru kita akan rilis namanya," terangnya kepada KONTAN, Senin (2/6/2014).

Tahap awal akuisisi, kata Redesmon, Pertamina Lubricant melakukan audit kelayakan perusahaan itu selama tiga bulan. "Kami lakukan audit sampai sekarang,"ujar dia.

Bila semua berjalan lancar, Pertamina Lubricants rencananya akan menjadikan pabrik pelumas di Thailand ini sebagai basis produksi untuk memasuk pasar Indochina.

Tanpa menyebutkan besaran dana akuisisi, kata Redesmon , Pertamina Lubricants sudah menyiapkan dana akuisisi tersebut. "Saya belum bisa menjelaskan secara detail, yang jelas dananya cukup besar mencapai puluhan miliar,"ujar dia.

Menurutnya, sudah menjadi tekad bagi Pertamina Lubricants ekspansi pasar pelumas ke luar negeri, khususnya pasar Asia Tenggara. Makanya, Pertamina menggandeng perusahaan pelumas lokal di negara Tembok Raksasa itu. Apalagi, pangsa pasar China juga sangat menarik yakni mencapai lebih dari 10 kali lipat pasar Indonesia.

Lagi-lagi, Redesmon masih enggan menyebutkan mitra bisnis di China dengan alasan masih dalam proses penjajakan. Namun, ia memastikan , proses mencari patner ini akan rampung di tahun ini.

Sekadar mengingatkan, tahun lalu, pendapatan Pertamina Lubricants mencapai Rp 12 triliun. Dari jumlah itu, laba bersih yang diperoleh perusahaan ini mencapai Rp 2,4 triliun. Jumlah tersebut lumayan besar, mengingat Pertamina Lubricants menguasai pangsa pasar domestik 62 persen.

Ke depan, kata Redesmon, Pertamina Lubricants akan terus meningkatkan penetrasi pasar lokal yang mencapai Rp 20 triliun.

Sesuai target tahun ini, produksi pelumas Pertamina Lubricant mencapai 600.000 Kiloliter. Nantinya, produksi akan meningkat hingga 700.000 KL hingga 800.000 KL di 2018.

Setelah melakukan akuisisi di pasar Asia, Pertamina Lubricant akan melebarkan sayap ke Afrika. "Saat ini juga kami sudah menjual pelumas di Afrika selatan karena pasarnya lumayan besar,"ujarnya.

Agar nilai keekonomisannya tinggi, Perrtamina Lubricants juga mengejar pasar di negara-negara Afrika dan Eropa, setelah Asia.Saat ini, kata Redesmon, Pertamina Lubricant sudah menjual pelumas ke 25 negara. (Pratama Guitarra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com