Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Dianggap Gagal Dalam Negosiasi Liberalisasi Ketenagakerjaan

Kompas.com - 07/06/2014, 15:57 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Aliansi Rakyat Merdeka yang juga mantan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jumhur Hidayat menilai, pemerintah telah gagal dalam negoisasi liberalisasi ketenagakerjaan dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Kegagalan tersebut karena dalam kesepakatan MEA hanya orang atau pekerja yang sangat ahli saja yang boleh bekerja di lintas negara-negara Asean. "Saya katakan Pemerintah telah gagal dalam negosiasi liberalisasi ketenagakerjaan. Karena yang boleh bekerja di negara-negara Asean hanya pekerja yang sangat ahli," ujar Jumhur Hidayat di Jakarta, Sabtu (7/6/2014).

Jumhur menjelaskan, kelemahan tenaga kerja Indonesia saat ini adalah mengenai soft skill yaitu masalah bahasa. Karena itu, tenaga kerja Indonesia dianggap tidak mampu menjalin komunikasi yang baik dengan kehidupan global oleh negara atau perusahan-perusahaan asing.

Tugas pemerintah, menurut Jumhur, seharusnya memperjuangkan para pekerja Indonesia agar tidak tergerus arus masuknya pekerja asing ke Indonesia setelah MEA diterapkan tahun 2015. Jumhur mengingatkan, para pekerja dari negara Asean lain masuk dan akan bersaing mendapatkan pekerjaan di Indonesia.

Atas dasar itu, para pekerja Indonesia di himbau agar terus belajar bahasa Inggris agar tidak kalah bersaing dengan pekerja dari negara Asean lainnya. "Fakta mereka bsa masuk ke Indonesia dengan mudah, nah ini masalah tenaga kerja Indonesia. Kalau hard skill orang Indonesia itu luar biasa, misalnya insinyur, dia jago ngelas tapi kalau di suruh menjelaskan ngelas yang baik pakai bahasa inggris gak bisa. tapi soft skil seperti bahasa tidak baik," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com