Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkuat Modal, MPMX Tak Bagikan Dividen

Kompas.com - 12/06/2014, 18:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Guna memperkuat permodalan, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) memilih tidak membagikan dividen dari laba bersih tahun lalu sebesar Rp 526 miliar.

“Persetujuan pemegang saham untuk memperkuat modal Perseroan tentunya akan memberikan ruang bagi MPMX untuk melanjutkan pertumbuhan bisnis, sehingga kami berharap dapat mempertahankan serta meningkatkan kinerja di tahun-tahun mendatang,” kata Direktur Utama MPMX, Koji Shima dalam siaran pers, Kamis (12/6/2014).

Manajemen perseroan menyatakan akan terus menjaga pertumbuhan bisnisnya agar tetap berada di atas industri otomotif yang berkisar 10 persen-15 persen. Sementara selama periode 2010-2013, MPMX mampu mempertahankan pertumbuhan pendapatan di atas 20 persen, dengan laba bersih naik 25 persen.

Pada tahun lalu, pendapatan MPMX naik sebesar 29 persen menjadi sebesar Rp 13,9 triliun, dengan laba bersih naik 41 persen menjadi Rp 526 miliar. Sementara itu sampai kuartal I-2014, perseroan meraup pendapatan sebesar Rp 3,6 triliun dengan laba bersih Rp 152 miliar, naik 32 persen dari periode yang sama 2013 sebesar Rp 115 miliar.

Sementara itu, Direktur MPMX Agung Kusumo menambahkan, untuk memaksimalkan potensi pasar otomotif di Indonesia yang terus bertumbuh, perseroan akan terus mendorong bisnis anak usahanya agar dapat berkembang secara optimal.

Sebagai bagian dari strategi pertumbuhan bisnis yang dilakukan Perseroan, tahun ini MPMX telah menaikkan alokasi belanja modal menjadi Rp 2,3 triliun dari Rp 1,1 triliun di tahun 2013.

Dari dana belanja modal 2014 tersebut, alokasi terbesar diberikan kepada bisnis jasa kendaraan senilai Rp 1,3 triliun, yang akan digunakan untuk menambah jumlah kendaraan dan pembangunan sekolah pengemudi.

Terbesar kedua diberikan untuk bisnis distribusi dan ritel kendaraan roda empat senilai Rp 600 miliar berupa pembangunan diler mobil Nissan-Datsun.

MPMX juga akan meningkatkan efisiensi operasional di seluruh unit bisnis, seperti bisnis distribusi dan retail roda dua dan roda empat, consumer parts otomotif, bisnis jasa otomotif, serta bisnis jasa keuangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com