Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dicibir "Menteri Ingusan", Pria Ini Mampu Mengerem Inflasi 650 Persen

Kompas.com - 15/06/2014, 16:34 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Ekonomi Indonesia pernah mengalami masa sulit pada masa peralihan bergantinya masa orde lama ke orde baru tahun 1965. Akibat kekecauan politik saat itu, tingkat laju inflasi ekonomi Indonesia menyentuh angka 650 persen.

Pemerintahan orde baru yang terbentuk tahun 1966, memiliki tugas berat untuk menurunkan tingkat laju inflasi yang membebani neraca keuangan negara tersebut. Presiden Soeharto kemudian menunjuk Ali Wardhana yang saat itu berusia 39 tahun menjadi Menteri Keuangan.

Pengangkatan Menteri Keuangan muda dalam situasi pemulihan ekonomi saat itu mengundang banyak cibiran. Bahkan media masa saat itu menyebut Ali Wardhana sebagai “Menteri ingusan” karena usianya yang baru 39 tahun.

"Ada surat kabar yang bilang saya Menteri ingusan, umur saya ketika masuk ke Kementerian Keuangan itu 39 tahun. Tiap hari di pojok surat kabar itu selalu di tulis, Menteri ingusan, Menteri ingusan, terus begitu," ujar Ali Wardhana saat memberikan sambutan setelah mendapatkan penghargaan Wirakarya Adhitama dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE UI), Jakarta, Jumat (6/6/2014).

Sindiran media saat itu tidak lantas membuat Ali berkecil hati. Penunjukan dirinya sebagai Menteri Keuangan dinilainya sebagai amanat negara untuk memperbaiki perekonomian Indonesia pasca kekacauan politik 1965.

Awalnya Ali merasa kaget karena ternyata di Kementerian Keuangan terdapat beberapa tokoh senior yang sangat disegani oleh orang-orang di Kementerian Keuangan. Saking diseganinya, Ali mengatakan bahwa tokoh-tokoh senior tersebut adalah sesepuh Kementerian Keuangan. Meskipun begitu, Ali tak mau ambil pusing mengenai keberadaan nya. Bahkan, Ali memutuskan untuk menggantinya dengan ekonom-ekonom muda dari Universitas Indonesia.

Sepak terjang Ali dalam mengelola keuangan negara langsung terasa setelah berhasil mengerem hyper inflation dari 650 persen di tahun 1966 menjadi 112 pada tahun 1967. Ditahun 1968, inflasi kembali turun ke angka 85 persen dan setahun kemudian kembali turun drastis ke angka 10 persen.

Tidak hanya itu, mantan Dekan FE UI itu juga memperkenalkan strategi pinjaman negara dan disiplin fiskal APBN masa Orde Baru. Strategi disiplin fiskal Orde Baru dengan melakukan pinjaman luar negeri yang dilakukan Ali ditujukan untuk menutup defisit APBN saat itu. Selain menutup defisit APBN, pinjaman luar negeri juga digunakan untuk menutup defisit neraca berjalan.

Kebijakan moneter Orde Baru yang menggunakan sistem pagu serta kredit Bank yang sangat rinci, memang awalnya meningkatkan PDB. Namun, karena kebijakan tersebut dilakukan dalam waktu lama, membuat bank menjadi seperti perpanjangan tangan pemerintah.

Selain itu, kebijakan tersebut juga rawan praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Salah satu prestasi Ali yang mendapat pujian dari dunia Internasional adalah keberhasilannya menyelamatkan ekonomi nasional dari penyakit The Dutch Disease akibat dari bom migas selama periode 1973-1982.

Di negara-negara penghasil migas lain, boom migas membuat nilai mata uang menguat sehingga terjadi relokasi besar-besaran faktor produksi dari sektor tradable ke non-tradable. Pria kelahiran Solo 6 Mei 1928 tersebut, kadang merasa aneh atas apa yang dicapainya dalam pemerintahan. Pasalnya, saat mahasiswa, dia pernah lulus ujian kenaikan tingkat di UI dengan yudisium “raga-ragu”.

“Ketika tingkat satu saya jadi mahasiswa, saya diberikan waktu untuk memikirkan kapan mau menempuh ujian. Saya waktu itu merasa belum yakin bisa lulus. Setelah beberapa hari, saya nekat ujian walaupun belum yakin. Dulu, kalau ujian itu tidak tertulis, tetapi lisan. Ketika ujian ada ruangan khusnya, para guru besar yang duduk didepan itu orang Belanda. Setelah ujian, guru besar langsung mengumumkan apakah saya lulus atau tidak. Guru besar bilang “Tuan Ali, Selamat anda lulus tetapi dengan yudisium ragu-ragu”, kenang pria lulusan University of California tersebut.

Di usianya yang sudah menginjak 83 tahun, Ali merasa bangga atas pengabdiannya kepada negara. Bahkan dia berkelakar, sampai saat ini belum ada orang yang mampu menyainginya menjadi Menteri Keuangan selama 15 tahun dan menjadi Menteri Perekonomian selama 5 tahun.

“Tapi saya bangga bisa bertahan menjadi Menteri Keuangan 15 tahun dan 5 tahun menjadi Menteri Perekonomian. Dan sampai saat ini belum ada yang menyaingi saya,” tandas pria yang dianugrahi perhargaan Wirakarya Adhitama oleh FE UI dan disambut tepuk tangan peserta yang hadir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com