Hal ini diungkapkan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VI (Jabar dan Banten) Dian Ediana Rae di kantornya (Bank Indonesia), Jalan Braga, Bandung, Jawa Barat, Selasa (17/6/2014).
"Upaya untuk mencapai inflasi terendah dan stabil terus diupayakan tahun ini. Hal ini terbukti dengan pencapaian laju inflasi tahun kalender Januari-Mei 2014, yakni 1,38 persen," kata Dian.
Pada tahun 2013, laju inflasi di Jawa Barat mencapai 9,15 persen. Penyebabnya, karena adanya kenaikan harga BBM bersubsidi dan tarif listrik. "Meski demikian, realisasi inflasi 2013 akibat dari kenaikan harga masih lebih rendah jika dibandingkan dengan inflasi tahun 2005 dan tahun 2008 yang mencapai 18,51 dan 11,11 persen," katanya.
Sementara itu, kata Dian, untuk inflasi tahunan mencapai 7,02 persen. "Angka ini di bawah nasional dan terendah kedua di kawasan Jawa," katanya.
BI menyebutkan penurunan inflasi ini merupakan peran dari FKPI Jabar dan seluruh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten/Kota di Jabar. Namun, yang menjadi perhatian ke depan yakni kenaikan tarif listrik industri rumah tangga, kenaikan harga elpiji, dampak El Nino dan Lebaran, serta pengujung tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.