Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Diproyeksikan Bisa Bertahan dari Penurunan Lebih Dalam

Kompas.com - 26/06/2014, 08:21 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Rupiah diperkirakan kembali berupaya bertahan dari tekanan pelemahan akibat sentimen domestik, Kamis (26/6/2014). Penurunan indeks dollar AS diproyeksikan dapat menahan pelemahan rupiah lebih dalam.

Angka produk domestik bruto Amerika Serikat pada triwulan I tahun ini kembali direvisi lebih buruk sehingga dollar index terpangkas 0,14 persen. Dengan revisi tersebut, jalan untuk mencapai target PDB 2 persen di 2014 akan semakin sulit.

Kembalinya pesimisme perekonomian AS juga terus mendorong yield US Treasury bertahan di kisaran 2,5 persen. Pesimisme tersebut juga menjaga harapan bahwa the Fed akan membutuhkan waktu lebih lama lagi untuk menaikkan Fed rate.

Dengan dollar AS yang tertekan, menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, harga minyak Brent yang turun 0,4 persen sampai dini hari tadi berpeluang membantu pelemahan dollar AS di pasar Asia pagi ini.

Hari ini investor masih menunggu data initial jobless claims AS yang akan dirilis nanti malam. Harga minyak yang naik kemarin mendorong pelemahan mata uang di Asia tetapi lagi-lagi rupiah menjadi pemimpinnya.

Rupiah melemah 0,84 persen ke Rp 12.090 per dollar AS di pasar spot kemarin. Spread antara kurs spot dan NDF juga melebar, menandakan asing yang meminta premi risiko lebih. "Pelemahan rupiah berpeluang terkoreksi dengan dollar AS yang turun," tulis riset Samuel Sekuritas Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com