Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Siapkan Stok BBM untuk Liburan Lebaran

Kompas.com - 01/07/2014, 14:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -
  Pemerintah menyiapkan stok bahan bakar minyak (BBM) untuk menyambut libur Lebaran. Stok premium sekitar 1.458.506 KL (17 hari), solar 1.682.542 KL (21 hari), Pertamax 74.747 KL (40 hari), Pertamax Plus 11.662 KL (37 hari), Avtur 307.522 Kl (27 hari) dan elpiji 286.865 MT (16 hari).

Direktur Jenderal Minyak Dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Edy Hermantoro mengatakan, meski stok sudah aman, persoalan yang akan dihadapi adalah penyaluran BBM dan elpiji karena diprediksi terjadi kemacetan total pada beberapa ruas jalur mudik Jakarta-Cikampek hingga Tegal. Kondisi ini menghambat mobilitas mobil tangki Pertamina dalam menyalurkan BBM dan elpiji.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir bilang, untuk mengatasi kemacetan panjang dan memastikan pasokan, Pertamina menyiapkan mobil tangki BBM dan elpiji yang stand by di SPBU di jalur rawan macet. Bahkan, Pertamina akan menyediakan produk bahan bakar non subsidi dalam kemasan 1 liter hingga 20 liter yang akan dijual di kios-kios di jalur Pantura dan jalur alternatif rawan macet.

"Kami berharap masyarakat yang mudik atau balik tak perlu khawatir," ungkap dia ke KONTAN, Senin (30/6/2014).

Untuk mendukung penjualan BBM dalam kemasan ini, Kementerian ESDM akan mengeluarkan surat keterangan penyalur sementara bagi agen-agen penjual. Tujuannya agar masyarakat luas bisa mengetahui dan tak perlu panik. Edi meminta, Pertamina menyosialisasikan BBM dalam kemasan ini, agar dapat menekan antrean pembelian BBM di SPBU, terutama di jalur-jalur padat.

Penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi khususnya Premium, mulai 12 Juli hingga 12 Agustus 2014 atau H-15 hingga H+15 Idul Fitri 1435 H diprediksi melonjak sekitar 14 persen.

Jika konsumsi rata-rata harian normal 80.926 kiloliter (KL) diperkirakan naik jadi 91.830 KL. Sedangkan solar diprediksi turun 4,9 persen dari rata-rata harian 40.626 KL menjadi 38.628 KL.

Sementara Avtur diperkirakan naik 8,6 persen dari rata-rata harian normal 10.619 KL menjadi 11.536 KL dan penggunaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) naik 8,5 persen dari rata-rata harian normal 18.069 MT menjadi 19.614 MT.  (Pratama Guitarra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com