Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Sebut Tata Kelola Pertanian Neolib

Kompas.com - 05/07/2014, 23:00 WIB
Sabrina Asril,
Deytri Robekka Aritonang

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden Prabowo Subianto mendapat pertanyaan dari kompetitornya, Joko Widodo soal kebijakan impor daging sapi. Menurut Prabowo, Indonesia sebenarnya cukup memiliki pusat produksi daging sapi, namun akses terhadap daging itu lebih sulit dibandingkan impor dari luar negeri.

"Indonesia hasilkan cukup banyak ternak sapi, tapi masalahnya datangkan sapi di Nusa Tenggara Timur, kadang-kadang lebih susah dari Australia. Masalah inilah yang harus diperbaiki. Ini masalah besar dan komprehensif, dan perlu memperbaiki tata kelola pertanian dari hulu ke hilir, yang tadinya neolib sekarang pada kerakyatan," kata Prabowo dalam debat kandidat terakhir di Hotel Bidakara, Jakarta, Sabtu (5/7/2014).

Prabowo pun menyinggung soal kenaikan harga daging sapi menjelang Lebaran yang selalu menjadi masalah bagi rakyat Indoensia. Selain mempermudah akses terhadap ternak yang dihasilkan Indonesia, Prabowo juga menilai perlunya peningkatan kapasitas petani dan menambah jumlah ternak di Indonesia.

"Perlu juga ditambah pengusaha-pengusaha yang akan menjalankan pabrik-pabrik pemotong sapi, dan jalankan distribusi sapi dari sumber-sumber sapi," kata Prabowo.

Debat kandidat pada malam hari ini adalah yang terakhir kalinya dilakukan. Tema yang diangkat yakni terkait pangan, energi, dan lingkungan hidup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com