Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendag: Peredaran Daging Celeng Tak Dilarang

Kompas.com - 09/07/2014, 11:37 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan marak diberitakan peredaran daging sapi yang dioploskan dengan daging celeng di pasar-pasar tradisional. Meskipun demikian, pihak Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan peredaran daging babi, termasuk daging celeng tidak dilarang.

"Saya harus berikan catatan adalah, mohon maaf, peredaran daging babi dibolehkan, tidak dilarang. Hanya saja, harus disampaikan (kepada konsumen) bahwa itu daging babi, itu haram untuk umat Islam. Tapi kan ada masyarakat yang membeli itu," kata Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi kepada wartawan di Kantor Kemendag, Selasa (8/7/2014) malam.

Lebih lanjut Bayu menjelaskan, pihak Kemendag tidak mempunyai tata niaga khusus untuk daging babi. Meskipun demikian, terdapat jabaran pola yang jelas mengenai peredaran daging babi mulai dari rumah pemotongan hewan (RPH) hingga ke pedagang.

"Sekali lagi saya katakan, peredaran daging babi dibolehkan. Meskipun itu babi hutan, boleh, tidak ada larangan. Harus disebut bahwa itu daging babi. Yang paling penting konsumen harus bisa membedakan," ujar Bayu.

Untuk mengantisipasi meluasnya peredaran daging sapi yang dioplos dengan daging celeng, lanjut dia, pihak Kementerian Perdagangan, khususnya di badan karantina secara rutin melakukan pengawasan di berbagai pasar. Selain itu, pedagang pun di"interogasi" terkait daging yang mereka jual.

"Nyatanya pengawasan makin intensif. Teman-teman dari badan karantina berkeliling. Kami dibantu mahasiswa-mahasiswa kedokteran hewan untuk bisa membedakan dagingnya. Pedagangnya juga kita tanya," jelas Bayu.

Beberapa waktu lalu, Menteri Perdagangan M Lutfi menyatakan pihaknya telah menemukan beberapa kasus terkait penjualan daging sapi yang dioplos dengan daging celeng. Kasus tersebut telah dilimpahkan kepada pihak kepolisian, karena merupakan tindak kriminal berupa penipuan terhadap konsumen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com