Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Kemelut, Cipaganti Tegaskan Tak Akan Ada Lagi Rangkap Jabatan

Kompas.com - 16/07/2014, 11:49 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Sekretaris Perusahaan PT Cipaganti Citra Graha Tbk (CPGT) Toto Moeljono menegaskan, Cipaganti tidak akan membiarkan pengurus perusahaan memiliki rangkap jabatan diantara perusahaan dalam Cipaganti Group.

Menurutnya, hal tersebut merupakan salah satu langkah perusahaan untuk mencegah kemelut perusahaan kembali terjadi.

“Kami memastikan bahwa tidak ada lagi jabatan rangkap diantara perusahaan di dalam satu grup pada pengurus inti dan memastikan bahwa para stakeholder itu mengerti serta memahami hubungan dan keterkaitan yang ada diantara perusahaan di dalam Cipaganti Group,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Selasa (15/7/2014).

Toto menjelaskan, sebenarnya dalam anggaran dasar perseroan sudah jelas disebutkan jika Direktur Utama berhalangan maka fungsi tersebut dapat diwakili oleh Wakil Direktur Utama bersama salah satu anggota direksi. Sementara untuk fungsi pengawasan, perusahaan masih memiliki komisaris independen yang mampu menjalankan fungsi tersebut walaupun komisaris utama dan salah satu komisaris berhalangan.

Namun, kata Toto, jika kondisi tersebut akan terjadi dalam jangka waktu yang lama atau permanen, maka perseroan akan mengambil upaya untuk mengisi ketiga kekosongan dari kepengurusan tersebut. Dengan kata lain, melakukan pergantian dewan direksi dan komisaris yang ditangkap atas tuduhan penggelapan dana koperasi pada 22 Juni 2014.

Seperti diketahui sebelumnya, kemelut di tubuh Cipaganti terjadi karena koperasi gagal membayar laba sejak beberapa bulan terakhir, sehingga para mitra mengadukan pengurus koperasi yang beberapa di antaranya juga adalah pengurus di PT Cipaganti Citra Graha Tbk (CCGT).

Kemelut itu makin berat setelah koperasi dibekukan dan pengurus ditahan setelah diadukan ke Polda Jabar. Dengan demikian perusahaan yang bernaung di bawah bendera Cipaganti pun terpengaruh akibat penahanan Direksi dan komisaris tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com