Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penguatan Rupiah Kemungkinan Bakal Tertahan

Kompas.com - 22/07/2014, 13:11 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada mengatakan akan terjadi penguatan rupiah jelang pengumuman resmi hasil Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Selasa (22/7/2014), jika pemenangnya sesuai dengan ekspektasi pasar.

Dia mengatakan, pelaku pasar valas sebagaimana pelaku pasar modal, pun berekspektasi pasangan No.2, Joko Widodo-Jusuf Kalla bisa menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI mendatang.

“Laju Rupiah selanjutnya akan tergantung dari bagaimana respon pelaku pasar terhadap pengumuman resmi KPU. Rp 11612- Rp 11.532 per dollar AS (kurs tengah BI),” tulisnya, dalam keterangan resmi, diterima Kompas.com, Selasa (22/7/2014).

Reza menjelaskan, pergerakan nilai tukar akan menguat signifikan. Namun, setelah pengumuman akan kembali terjadi profit taking. Apalagi saat ini banyak mata uang Asia mengalami penurunan pasca ditembak jatuhnya pesawat MH17 akibat memanasnya ketegangan Ukraina-Rusia.

“Setelah Pilpres, Rupiah bisa kembali terkoreksi profit taking dan pelemahan seperti Yuan,” imbuhnya.

Dia menambahkan, dinamisnya pasar modal dan pasar valas saat Pilpres ini hanya euforis pasar sesaat. “ Ada pendapat akan terjadi crash kalau Prabowo terpilih, dan naik kalau Jokowi terpilih, menurut saya itu buat ngeramai-in pasar aja. Itu tidak akan membuat IHSG dan Rupiah naik signifikan berkelanjutan. Habis itu, (semua pelaku) profit taking,” tukas Reza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com