Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semester I-2014, Bank Permata Raup Laba Bersih Rp 800 Miliar

Kompas.com - 23/07/2014, 21:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Permata Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp 800 miliar sepanjang semester I-2014. Jumlah itu turun dari periode yang sama tahun lalu Rp 818 miliar.

Sementara itu, laba operasional per 30 Juni 2014 mencapai Rp 1,34 triliun, naik 13 persen year on year (yoy) dari Rp 1,19 triliun. Di sisi lain, pendapatan operasional perseroan mencapai Rp 3,5 triliun, atau tumbuh 10 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3,2 triliun.

Dalam keterangan resminya yang diterima Kompas.com, Rabu (23/7/2014) Direktur Keuangan Bank Permata, Sandeep Jain menjelaskan kenaikan pendapatan operasional itu didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang tumbuh 5 persen yoy menjadi Rp 2,7 triliun.

"Sementara itu pendapatan berbasis biaya naik 30 persen yoy menjadi Rp 806 miliar didukung kinerja yang lebih kuat di Bancassurance dan Trade Finance serta pengakuan pendapatan dari penyertaan modal di PT Astra Sedaya Finance," tulisnya.

Total penyaluran kredit, termasuk pembiayaan syariah tumbuh 19 persen yoy menjadi Rp 127 triliun pada akhir Juni 2014. Pertumbuhan kredit didorong oleh pertumbuhan dalam sektor UKM serta local and middle market corporates melalui bisnis Trade Finance dan produk-produk pinjaman Bank.

Adapun perolehan dana pihak ketiga pada paruh pertama tahun ini tumbuh sebesar 19 persen yoy menjadi Rp 138 triliun, sehingga loan to deposit ratio (LDR) menjadi 91,5 persen.

"Meskipun adanya tantangan likuiditas ketat dan suku bunga tinggi, Bank Permata memberikan kinerja operasional yang baik dan mempertahankan neraca yang kuat dalam semester pertama 2014," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com