Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Sembako di Semarang Berangsur Melandai

Kompas.com - 07/08/2014, 02:31 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis


AMBARAWA, KOMPAS.com - Harga kebutuhan pokok di Kabupaten Semarang pasca-libur Lebaran kembali normal. Beberapa komoditas seperti cabai mulai mengalami penurunan secara perlahan, meski belum pada posisi harga normal seperti sebelum Lebaran.

Salah seorang pedagang sayuran di Pasar Bandarjo Ungaran, Sulastri (42) menyatakan harga sayur-sayuran sudah kembali stabil. Namun untuk harga cabai rawit merah, belum begitu melandai seperti sebelum Lebaran yang mencapai Rp 12.000 per kilogramnya.

"Saat lebaran harga lombok galak (cabai rawit merah) Rp 24.000-Rp 25.000 per kilogram, sekarang mulai merambat turun hingga Rp 18.000 per kilogram," ujar Sulastri, ditemui Rabu (6/8/2014) siang.

Sulastri memperkirakan harga cabe rawit merah ini akan kembali normal dalam beberapa hari kedepan. "Tidak lama lagi akan turun terus, kembali ke harga semula sekitar Rp 14.000," katanya.

Sementara itu, harga kebutuhan pokok seperti beras, gula dan minyak goreng selama masa Lebaran tetap normal. "Tidak seperti tahun-tahun lalu yang naik turun, tahun ini cenderung stabil," ujar pedagang sembako di pasar Ungaran, Heri Suharno (45).

Ia mengungkapkan, menjelang Lebaran, harga telor sempat mengalami kenaikan, dari harga awal seharga Rp 16.000 per kilogram atau mengalami kenaikan hingga Rp 20.000-Rp21.000 per kilogram. "Tapi saat ini sudah kembali stabil di harga Rp 16.000 per kilogram," ungkap Heri.

Sementara itu untuk komoditas daging sapi, menjelang Lebaran kemarin sempat mengalami kenaikan hingga Rp 120.000 per kilogram untuk jenis daging kwalitas baik, sedangkan saat ini sudah kembali ke harga normal di harga Rp 100.000 per kilogram.

Menurut Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Semarang, Moh Nasir, meskipun ada kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok, hal itu masih dalam batasan wajar. Kenaikan ini disebabkan mahalnya tenaga kerja dan biaya transportasi saat menjelang lebaran.

"Kenaikan harga saat menjelang lebaran memang sering terjadi pada beberapa kebutuhan pokok. Kenaikan ini pun masih dalam batasan wajar. Namun kenaikan ini akan kembali stabil saat usai lebaran," ujar Nasir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com