Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi Obat Kanker, Kalbe Farma Bidik Pasar ASEAN

Kompas.com - 12/08/2014, 01:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pabrik onkologi (kanker) milik PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) akan segera beroperasi bulan depan. Pabrik yang dibangun di Pulogadung Jakarta Timur dengan dana sebesar Rp 250 miliar itu akan mulai memproduksi beberapa jenis obat kanker.

Karena mulai memproduksi obat kanker sendiri, KLBF akan menghentikan impor obat kanker. Malah, kali ini KLBF yang akan mengekspor obat kanker tersebut.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Kalbe Farma Vidjongtius mengatakan, untuk ekspor, perseroan akan menyasar pasar ASEAN. Memang di tahun ini, kapasitas produksi pabrik baru KLBF belum penuh. Dalam lima tahun ke depan, kapasitas pabrik obat kanker KLBF akan mencapai 5 juta unit obat per tahun.

Pada akhir Kuartal III, KLBF akan memproduksi tiga jenis obat kanker. Lalu, perseroan akan menambah dua jenis produk lagi di Kuartal IV. "Untuk tahap awal, kami akan jajaki dulu pasar di Indonesia. Lalu baru akan menjajaki ASEAN," jelas Vidjongtius di Jakarta, pekan lalu.

Ia mengklaim, standar obat kanker Kalbe ini sudah sesuai dengan standar ASEAN. Nantinya, perseroan akan meningkatkan standar kualitas obat seperti di Eropa. "Pabrik yang ada di sini bisa menjadi sentra produksi. Sehingga bisa dibuat untuk Eropa," tandasnya.

Pembukaan pasar ekspor ini juga disebabkan skala kebutuhan obat kanker di Indonesia tidak setinggi di Eropa ataupun negara ASEAN lainnya.

Dengan mendirikan pabrik kanker di Indonesia, KLBF akan mudah mengatur harga jual. Hal ini tentu diharapkan bisa memperbaiki profitabilitas perseroan dan meningkatkan jangkauan pasien. Namun, ia memperkirakan, kontribusi pendapatan obat kanker KLBF masih di bawah 10 persen dari total pendapatan konsolidasi perseroan.

Namun harapannya, penjualan obat kanker bisa tumbuh hingga 25% per tahunnya. Dengan adanya pabrik obat kanker ini, KLBF berharap bisa mencapai pendapatan yang lebih tinggi di tahun depan. Tahun ini, KLBF menganggarkan belanja modal sebesar Rp 1 triliun hingga Rp 1,2 triliun.

Hingga Semester I-2014, KLBF sudah menggunakan belanja modal sebesar Rp 400 miliar hingga Rp 500 miliar untuk memperbesar kapasitas produksi.

Pada paruh pertama tahun ini KLBF membukukan pendapatan sebesar Rp 8,3 triliun atau naik 12,9 persen yoy. Sementara laba bersihnya tumbuh 7,7 persen dibandingkan Semester I-2013 menjadi Rp 992,9 miliar. (Narita Indrastiti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com