"Target kami tuntaskan Trans Jawa. Ini juga mempertimbangkan kita tahun depan mengahadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Sebagai pasar tunggal, kesiapan nasional diperlukan untuk efektif terbukanya MEA," kata Hermanto dalam pidatonya pada acara "Forbes Leadership on State Owned Enterprises: Managing Transition," Selasa (19/8/2014).
Selain itu, Hermanto pun menjelaskan sebagai pasar untuk ASEAN, pemerintah juga telah menyepakati pembangunan ASEAN Railway dan express way alias jalan lintas cepat di kawasan Sumatera.
Pembangunan-pembangunan ini diharapkan dapat rampung dalam 5 tahun ke depan. Untuk pembangunan infrastruktur jalan dan secara umum infrastruktur di Tanah Air, Hermanto menyatakan pentingnya peran BUMN. "Ke depan perlu dukungan BUMN. Kita harapkan BUMN dapat memainkan peran penting," kata dia.
Ia menjelaskan saat ini Indonesia memiliki jalan sepanjang 500.000 km. Akan tetapi, jalan yang termasuk kategori jalan ekspres atau jalan tol hanya 800 km. Sebanyak 40.000 km merupakan jalan nasional, 51.000 km jalan provinsi, dan sisanta merupakan jalan kabupaten dan kota.
"Kondisinya yang paling mantap adalah jalan eskpres, jalan nasional, lalu jalan provinsi dan kabupaten. Di klaster-klaster pertumbuhan, di kota besar seperti Medan, Jakarta, di tempat-tempat tadi sebetulnya kita juga bergantung pada jalan-jalan subnasional, untuk seperti mengangkuy produk primer ke perkotaan maupun pelabuhan," papar Hermanto.
Kondisi tersebut diakui Hermanto merupakan tantangan ke depan. Oleh karena itu, pemerintah perlu mendukung dengan memberi subsidi bagi pembangunan jalan subnasional khususnya di klaster pusat pertumbuhan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.