Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kemenkop dan UKM, Braman Setyo menuturkan, sekitar 70-80 persen pelaku usaha mikro dan UKM mengalami kegagalan lantaran tidak adanya pendampingan.
“Pelaku usaha khususnya mikro dan kecil, 70-80 persen gagal karena tidak ada model-model pendampingan. Barangkali pemerintahan ke depan model seperti ini bisa dikembangkan,” kata dia dalam diskusi yang digelar Jokowi-JK Center, Selasa (19/8/2014).
Braman mengatakan, sebenarnya banyak sekali model-model pendampingan pelaku usaha mikro dan UKM. Misalnya, dari sisi pemasaran, pendampingan bisa dilakukan dengan cara kemitraan. Dia mencontohkan, pelaku usaha mikro dan UKM bisa bermitra dengan peritel besar seperti Carrefour.
Sementara itu dari sisi pembiayaan, pendampingan bisa dilakukan secara langsung oleh anggota koperasi yang ditunjuk. Misalnya, anggota koperasi itu menjadi pendamping dalam program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Saat ini dari sekitar 58 juta pelaku usaha kita, sebanyak 98,7 persen adalah pelaku usaha mikro dan UKM. Yang lainnya atau sisanya adalah pelaku usaha besar,” kata dia.
Braman menambahkan, akses pembiayaan yang mudah disertai pendampingan harus menjadi agenda pemerintahan baru. Pasalnya, kontribusi dari koperasi dan UKM sebesar 57,9 persen dari Produk Domestik Bruto.
“Dengan demikian, karena pertumbuhan kita banyak didominasi koperasi dan UKM, pemerintah terus mendorong agar terus tumbuh,” tukas Braman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.